Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah membahas kemungkinan adanya subsisi untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite atau pertamax menyusul masukan dari anggota Komisi 7 DPR yang meminta pemerintah memberi subsidi BBM berkualitas baik.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah suatu hari nanti bisa saja mensubsidi BBM dengan kualitas bagus. "Memang yang di Raker (Rapat Kerja dengan Komisi 7 DPR RI) kemarin usulannya DPR bagus, diterima dan sedang dibahas. Jadi someday ya, yang akan disubsidi itu BBM kualitas bagus, pertalite atau pertamax," ujar Djoko Kamis (7/7).
Menurut Djoko jika susbsidi dialihkan ke BBM berkualitas bagus maka secara otomatis masyarakat bisa meninggalkan bahan bakar dengan kualitas jelek seperti premium. "Itu kan masyarakat tidak mau tahu jenisnya tapi harganya. Bagus juga itu usulannya. Jadi biarkan saja premium dimahalin, jadi tidak ada yang beli, jadi belinya yang kualitas bagus. Ini lagi dibahas," katanya.
Lebih lanjut Djoko menjelaskan pemerintah berharap kebijakan subsidi BBM berkualitas bagus bisa dilakukan pada tahun depan. "Mudah-mudahan," imbuh Djoko.
Di sisi lain, Pertamina menyambut baik jika pemerintah mau memberi subsidi BBM berkualitas bagus.
VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Satdjito bilang, dengan adanya subsidi BBM berkualitas bagus maka seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati BBM berkualitas tinggi.
"Menurut kami itu kan menjadi bagus ya, karena bahan bakarnya jadi lebih bagus," ujar Adiatma.
Apalagi menurut Adiatma ke depannya Indonesia sudah harus menggunakan BBM berkuliatas tinggi terutama dengan adanya kewajiban penggunaan BBM standar Euro 4. Pelaksanaan penggunaan BBM berstandar Euro 4 rencananya akan mulai diterapkan pada akhir tahun 2018.
"Pertamina sebagai BUMN itu melaksanakan apa yang diputuskan pemerintah. Kalau bicara kualitas, itu adalah yang euro-nya makin tinggi, itulah yang makin bagus," kata Adiatma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News