kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Cita Mineral melonjak 3,5 kali lipat


Sabtu, 19 Mei 2018 / 14:30 WIB
Pendapatan Cita Mineral melonjak 3,5 kali lipat


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang PT Cita Mineral Tbk membukukan lonjakan penjualan pada kuartal I-2018. Penjualan bersih perusahaan dengan kode saham CITA di Bursa Efek Indonesia ini mencapai Rp 461 miliar, naik 254,6% ketimbang kuartal I-2017 yakni Rp 130 miliar.

Direktur CITA Yusak Lumba Pardede menjelaskan, lonjakan penjualan ini terjadi lantaran CITA mulai melakukan ekspor metallurgical grade bauxite (MGB). Seperti kita tahu, perusahaan ini setelah mendapatkan persetujuan ekspor MGB sebesar 3,65 juta ton sejak kuartal IV-2017 lalu.

"Kami berupaya memenuhi pemenuhan kuota ini, sehingga bisa menjadi referensi positif untuk perpanjangan kuota tahun kedua, katanya ke KONTAN, Kamis (17/5).

Saat ini CITA terus melakukan produksi tambang bauksit untuk tujuan ekspor. "Selain untuk memenuhi pasokan MGB bagi entitas asosiasi kami, yakni PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) yang merupakan satu-satunya perusahaan produsen Alumina SGA di Indonesia," ungkapnya.

Dengan meningkatnya penjualan kuartal I-2018, CITA optimistis pencapaian penjualan bersih di kuartal II-2018 akan lebih baik lagi. Yusak berharap penjualan bersih dapat mencapai Rp 900 miliar di kuartal II-2018, sehingga dapat mencapai target akhir tahun sekitar Rp 1,8 triliun.

Dalam upaya untuk mencapai target itu, Yusak mengatakan, ada beberapa hal yang kini tengah mereka siapkan. Salah satunya adalah meningkatkan produksi bauksit untuk diolah menjadi MGB di tambang-tambang yang dikelola dalam kelompok usaha CITA, dan meningkatkan prosentase penjualan lokal MGB kepada entitas asosiasi, yaitu PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW).

Soal belanja modal di tahun 2018 ini, Yusak mengatakan, CITA tidak membutuhkan belanja modal yang terlalu signifikan. "Ini karena CITA dalam kegiatan penambangannya menggunakan kontraktor end to end sehingga belanja modal yang diperlukan oleh perseroan tidak terlalu signifikan," katanya.

Sekarang ini, manajemen Cita Mineral terus melihat potential buyer guna meningkatkan pendapatannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×