kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Moge terus tertekan


Senin, 20 Maret 2017 / 21:36 WIB
Penjualan Moge terus tertekan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan motor gede kelas 251 cc ke atas mengalami penurunan penjualan di dua bulan pertama tahun ini. Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, pada periode Januari-Februari 2017, penjualan motor gede hanya sebanyak 46 unit atau turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 107 unit.

Menurut Gunadi Shinduwinata, Ketua AISI mengatakan penurunan penjualan motor besar tersebut menandakan rendahnya daya beli masyarakat. Apalagi dari segi harga jual, motor besar masih cukup mahal karena diimpor dari luar.

"Meski begitu, pasarnya masih ada, terbukti merk-merk luar AISI seperti Ducati masih jualan. Tapi memang segmen peminatnya sangat kecil," kata Gunadi saat dihubungi KONTAN, Senin (20/3).

Karena belum mencapai skala ekonomis, maka para produsen dalam negeri masih belum bisa memproduksi sendiri. Sehingga pilihannya adalah mengimpor utuh atau produk Completely Built Up (CBU) dari negara asal.

Michael Chandra Tanadhi, Deputi Departemen Head Sales & Promotion Division PT Kawasaki Motor Indonesia mengatakan penjualan Kawasaki di awal tahun memang terkendala masalah pengiriman produk. Sebagai perbandingan, penjualan Kawasaki dalam dua bulan awal tahun ini sebanyak 36 unit sedangkan tahun lalu sebanyak 72 unit.

"Semua produk kami di kelas 251 cc ke atas diimpor dari Thailand dan Jepang. Semua baru tiba Februari," kata Michael saat dihubungi KONTAN, Senin (20/3).

Tahun ini, Kawasaki membidik penjualan motor kelas di atas 251 cc sebanyak 400 unit. Jumlah itu lebih rendah dari realisasi tahun lalu sebanyak 469 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×