kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Ramayana terdongkrak transformasi usaha


Jumat, 21 Juli 2017 / 10:53 WIB
Penjualan Ramayana terdongkrak transformasi usaha


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA.  Di tengah banyak curcol peritel yang tidak bisa memanfaatkan momentum puasa dan Lebaran secara maksimal, tidak demikian dengan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.  Emiten berkode RALS di Bursa Efek Indonesia ini justru mengalami peningkatan signifikan.

Bahkan khusus pada bulan Juni lalu, pertumbuhan penjualan Ramayana melonjak hingga sekitar 30%. "Pada bulan Mei dan Juni, Ramayana growth  23%. Kami tetap dengan program transformasi yang sudah kami mulai sejak tahun 2016 kemarin," ujar Aloysius Santosa, Hubungan Investor Ramayana kepada KONTAN, Kamis (20/7).

Sebagai gambaran, sejak tahun lalu Ramayana terus membenahi gerai miliknya, dengan mengubah beberapa gerai department store yang mengusung merek Robinson menjadi SPAR. Tahun lalu, strategi ini mampu menggenjot kontribusi supermarket mencapai 27% dari total pendapatan.

Kendati pertumbuhan penjualan  saat puasa dan lebaran cukup baik,  Aloysius tetap realistis bahwa kondisi tahun ini berbeda dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya.  lalu. Kendati begitu, ia tidak sepakat, jika sektor ritel dianggap lesu, setelah berkaca pada banyak data yang mengatakan penjualan sepanjang puasa dan Lebaran tahun 2017  tak setinggi biasanya.

Menurut Aloysius, penurunan daya beli juga tidak separah yang dibicarakan banyak orang. Yang terjadi saat ini adalah perubahan pola pengeluaran saja.

Harus ada evaluasi lebih dalam untuk menyimpulkan terjadi penurunan daya beli masyarakat. "Mesti cermat juga atas perubahan spending habits dan bagaimana pelanggan mengelola keuangan mereka, agar mengetahui ke mana uang mereka akan digunakan," lanjutnya.

Aloysius mengungkapkan, pihaknya juga terus melakukan evaluasi ke dalam internal, termasuk merevisi target pertumbuhan yang sudah dipasang di angka 8%. Hal ini karena performa sepanjang semester I-2017 masih sedikit di bawah target. "Saya kira harus hati-hati membaca angka pertumbuhan. Semua berdasarkan pertumbuhan tahun sebelumnya," lanjut Aloysius.

Salah satu strategi perusahaan ini menggenjot penjualan adalah dengan tepat ekspansi saat melakukan pembukaan gerai baru. Sampai semester I-2017, Ramayana sudah membuka tiga gerai baru dan akan membuka satu  unit gerai lagi di akhir kuartal III-2017 ini.

Selain itu Ramayana terus melakukan inovasi dan transformasi. Bukan hanya mengejar target pertumbuhan, tapi juga untuk bisa bertahan di tengah persaingan.

Saat ini RALS memiliki 116 gerai, dengan proporsi terbanyak dengan format 2 in 1 yakni department store sekaligus supermarket. "Kami tetap dengan program transformasi yang sudah kami mulai dari tahun 2016," tegas Aloysius.

Total penjualan Ramayana selama semester I-2017 mencapai Rp 5 triliun, naik ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,2 triliun. Sementara target penjualan sepanjang tahun ini mencapai Rp 8,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×