kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penuhi TKDN, Toyota pasok resin dari Chandra Asri


Kamis, 09 Februari 2017 / 19:28 WIB
Penuhi TKDN, Toyota pasok resin dari Chandra Asri


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Rizki Caturini

BEKASI. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meneken kerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) untuk membuat resin polypropylene impact copolymer. Ini nantinya bakal digunakan sebagai bahan baku pembuatan komponen mobil Toyota Vios dan Yaris.

Lewat kerja sama ini mereka berharap dapat memenuhi kebutuhan PP Impact copolymer untuk membuat 500.000 unit mobil. Dengan asumsi pemakaian rata-rata 50 kg per unit maka mereka akan membutuhkan sekitar  25.000 ton resin polypropylene impact copolymer per tahun.

Ini juga demi memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). "Untuk tahap awal kami akan bekerja sama dengan Chandra Asri dahulu jadi step by step nantinya kita berharap dari 60% komponen lokal menjadi 75% di 2019," kata Warih Andang Tjahjono, VP PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Kamis (9/2).

Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan ini, Toyota Motor mengimpor dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Jepang.

Chandra Asri dipilih karena saat ini Chandra Asri merupakan perusahaan lokal yang beroperasi di Indonesia.  Tak hanya resin, nyatanya, pabrikan asal negeri sakura ini juga punya rencana untuk meneruskan kerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk untuk produksi frame dan juga inner panel. 

Tahun ini mereka akan mencoba untuk menambah porsi komponen lokal di beberapa produk mereka seperti Vios, Yaris, dan juga Innova. "Pokoknya targetnya 2019 semua produk Toyota akan ditambah porsi komponen lokalnya hingga 75%," kata Warih.

Saat ini perusahaaan otomotif tersebut memiliki total kapasitas produksi hingga 250.000 unit per tahun. Ini dari dua pabrik yang beroperasi masing-masing berkapasitas 120.000 unit per tahun dan 130.000 unit per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×