Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk menyerahkan proyek Gross Root Refinery (GRR) Bontang kepada PT Pertamina (persero). Pertamina pun tengah melakukan persiapan untuk menjalin mitra kerja sama dalam proyek tersebut.
Pertamina membuka pintu lebih besar bagi beragam investor baik yang bergerak di industri migas hingga finansial untuk ikut dalam GRR Bontang. Bahkan Pertamina juga membuka kesempatan bagi investor lokal.
"Kami mengacu pengalaman di Cilacap dan Balikpapan. Di sini kami membuka banyak investor, juga investor dari dalam negeri, kami juga perhatikan TKDN, "kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi, Jumat (24/2)
Menurut Hardadi, kriteria mitra untuk kilang Bontang memang berbeda dengan GRR Tuban. Untuk GRR Tuban, kriteria mitra kerjas ama yang dicari adalah harus memiliki pengalaman internasional di bidang kilang, memiliki pasokan crude minimal untuk 50 tahun, memiliki modal yang kuat, dan memiliki reputasi yang baik. Sehingga calon mitra untuk proyek GRR Tuban sangat terbatas.
Sedangkan, untuk GRR Bontang, Pertamina membuka kesempatan bagi calon mitra untuk membentuk konsorsium. Konsorsium ini nantinya dipimpin oleh strategic patner.
Strategic patner akan dipilih terlebih dahulu sebelum memilih mitra konsorsium. "Mitra yang dipilih tidak hanya satu, ada konsorsium yang nantinya memasok modalnya, ada konsorsium yang memasok crude-nya,"kata Hardadi.
Pertamina saat ini tengah melakukan persiapan untuk project expose yang akan diselenggarakan pada 28 Februari 2017. Pemilihan mitra akan dilakukan pada akhir April 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
