kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan Produksi Kacang Hijau Nasional Masih Mini


Rabu, 28 April 2010 / 07:05 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Salah satu komoditi pertanian yang masih berpotensi untuk dikembangkan adalah kacang hijau. Selain tanaman ini tak membutuhkan banyak air, produksi kacang hijau satu dekade terakhir ini tak berkembang sejalan dengan pertumbuhan lahan.

Data yang dirilis oleh Kementerian Pertanian menunjukkan produksi kacang hijau nasional pada tahun 2000 sebesar 289.876 ton, naik tipis menjadi 310.412 ton pada tahun 2004, dan berkembang menjadi 314.400 ton pada tahun 2009. Jika tak meleset, tahun ini diperkirakan naik menjadi 335.123 ton.

Pada periode yang sama, kacang hijau ditanam diatas lahan seluas 131.312 hektar pada tahun 2000, naik menjadi 311.863 hektar pada tahun 2004, namun mengkerut menjadi 288.125 hektar pada tahun 2009. Tahun ini, pemerintah membiakkan lahan menjadi 296.358 hektar.

Mencermati data tersebut, rupanya pertumbuhan produksi kacang hijau nasional tidak berjalan beriringan dengan pertumbuhan lahan. Dalam kurun waktu tahun 2000-2009, luasan lahan lahan membiak 119,4%, sementara pertumbuhan produksi hanya 8,6%.

Menurut Direktur Budidaya Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Kementerian Pertanian Muchilzar Murkan, ketidakseimbangan itu terjadi karena petani lebih memilih menanam tanaman kacang-kacangan jenis lain seperti kacang kedelai maupun kacang tanah.

Padahal, bila menilik harga jual di pasar lokal, bila dibandingkan dengan kacang kedelai, harga kacang hijau jauh lebih tinggi. Sebagai perbandingan saja, harga kedelai Rp 4.300-4.800 per kilogram (kg), sementara itu harga kacang hijau mencapai Rp 7.000 per kg.

Itu sebabnya, untuk merangsang petani menggenjot produksi kacang hijaunya, pemerintah memberikan program edukasi Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) di beberapa sentra produksi kacang hijau di Indonesia seperti Demak Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, dan Madiun Jawa Timur.

"Selain itu kami juga mengalokasikan dana sekitar Rp 2,5 juta per hektar untuk persiapan sarananya seperti pupuk, benih dan lainnya," kata Muchlizar di Jakarta, Selasa (27/4).

Dengan luas lahan 1 hektar, petani dapat memanen 1,5 ton hingga 2 ton kacang hijau. Bila harga kacang hijau berkisar Rp 7.000 per kilogram; maka dengan dengan modal bertanam Rp 3,5 juta per hektar, maka petani mengantongi laba Rp 7 juta hingga Rp 10,5 juta per hektar.

Asal tahu saja, kacang hijau bisa ditanam di lahan yang seret air. Lahan sawah bera atau tidak terurus saat musim kemarau bisa digunakan untuk menanam kacang hijau. Selain itu, tanaman kacang hijau juga tahan berbagai jenis hama dan risiko gagal panennya rendah.

Untuk masa tanam tahun ini, pada periode Januari hingga April 2010 ini produksi kacang hijau nasional diprediksi sebesar 77.000 ton, Mei hingga Agustus sebesar 127.000 ton dan September hingga Desember sebesar 131.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×