kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN sekuritisasi aset PLTU Suralaya Rp 10 triliun


Jumat, 07 Juli 2017 / 21:55 WIB
PLN sekuritisasi aset PLTU Suralaya Rp 10 triliun


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Manajemen PT PLN yakin dana sekuritisasi aset bisa digenggam pada kuartal IV pada tahun ini. Seperti diketahui, PLN berencana melakukan sekuritisasi aset dengan underlying PLTU Suralaya dengan nilai mencapai Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun. Perusahaan baru akan melakukan roadshow pada bulan Agustus mendatang.

Sarwono Sudarto, Direktur Keuangan PLN mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi. Menurutnya, kendati belum melakukan roadshow minat investor terhadap rencana sekuritisasi aset PLTU Suralaya cukup baik. Dari investor yang menyatakan ketertarikannya banyak berasal dari domestik dan sebagian dari luar negeri.

"Perkiraan saya, waktu yang tepat kita gunakan dan waktu yang tepat kita dapatkan harga yang baik. Saya perkirakan Agustus atau September, ya kita lihat di akhir Agustus nanti. Itu akan kami suntik untuk Indonesia Power," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (7/7).

Dirinya mengatakan skema sekuritisasi aset hanya merupakan alternatif investasi, sehingga memperluas portofolio investasi bagi para investor. Dari sosialisasi tersebut, menurutnya respon pasar sangat baik, karena investasi yang ditawarkan sangat aman dan lebih menguntungkan.

Sejauh ini, masih banyak pihak yang belum paham mengenai skema sekuritisasi aset yang dimaksud. Pasalnya, sekuritisasi aset bukan penjualan aset, melainkan anjak piutang atau potensi pendapatan dari aset yang diagunkan. "Kan aman sekali itu, jadi sosialisasi ini sekaligus. Ini kan jumlahnya belum besar, nanti ke depan kalau ada pilihan tidak hanya pinjaman (perbankan)," lanjutnya.

Harapannya dengan skema sekuritisasi atau EBA ini, perusahaan bisa menyerap dana-dana dari masyarakat untuk kepentingan masyarakat. Sehingga pilihan skema pendanaan yang akan dilakukan PLN tidak hanya pinjaman perbankan saja, melainkan skema-skema pendanaan lain.

"Stepnya saat ini kami lihat respon pasar untuk sejauh mana mereka akan tanamkan dananya, karena kita sudah penjajakan. Saya kira besarannya antara Rp 5-10 triliun," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×