Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski tengah dirundung duka atas wafatnya Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Rizkan Chandra pada Sabtu (15/7). Perusahaan semen pelat merah itu mesti tetap berjalan melakukan pergantian direksi yang baru.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Deputi BUMN bidang usaha pertambangan, industri strategis dan media, Fajar Harry Sampurno mengatakan dirinya menyatakan rasa belasungkawa atas wafatnya Dirut SMGR.
Ia bilang, karena SMGR merupakan perusahaan terbuka, maka skema kocok ulang direksi SMGR akan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS -LB) terlebih dahulu.
Fajar bilang, pihaknya masih menunggu SMGR melaporkan ihwal wafatnya Dirut SMGR ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terlebih dahulu sebagai dasar melaksanakan RUPS-LB. Setelah disetujui RUPS-LB, maka pihaknya baru akan mengajukan nama-nama kandidat direksi yang baru.
"Kami masih menunggu Semen Indonesia melapor ke Otoritas Jasa Keuangan dulu, kalau sudah ada jadwal rapat umum pemegang saham luar biasa, baru kami ajukan," kata Fajar pada KONTAN, Senin (17/7).
Fajar menjelaskan untuk pengajuan nama kandidat direksi SMGR yang baru, pihaknya akan mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/02/2015. Selain itu, pihaknya juga akan merujuk pada Perturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 33 Tahun 2014 tentang batas maksimal penyelenggaraan RUPS selama 90 hari.
Fajar bilang, selain menunggu OJK untuk penentuan RUPS-LB, saat ini Kementerian BUMN juga tengah melakukan uji kelaikan pada BUMN lain. Ia menyebut, Kementerian BUMN tengah melakukan uji kelaikan atas calon direksi PT. Dirgantara Indonesia. Ia menyebut, sejumlah nama tengah disaring untuk mengisi BUMN bidang kedirgantaraan ini.
Dirinya bilang, Kementerian BUMN akan secepatnya menyelesaikan uji kelaikan tersebut. "Sedang fit and proper tes, mungkin secepatnya bulan depan selesai," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
