kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPRO tambah landbank 2,2 ha di Surabaya


Senin, 10 April 2017 / 10:14 WIB
PPRO tambah landbank 2,2 ha di Surabaya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) menggenjot ekspansi lahan. Perusahaan ini baru saja berhasil mengakuisisi lahan di Surabaya seluas 2,2 hektare (ha) yang akan dikembangkan menjadi proyek baru.

Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat menjelaskan, tambahan cadangan lahan di Wiyung, Surabaya tersebut rencananya akan dibangun 5 tower.

Penambahan lahan tersebut dilakukan dengan menggandeng pemilik lahan yakni PT Gunungsari Saktijaya. Keduanya membentuk perusahaan joint venture di mana PPRO menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 80%.

“Kami melihat ada potensi besar di Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan memiliki jumlah kelas menengah ke atas yang terus tumbuh. Ekspansi ini juga akan menambah portofolio perusahaan yang pada akhirnya akan menjaga pertumbuhan kinerja dalam jangka panjang,” ujar Taufik dalam keterangan resmi, Senin (10/4).

Sebelum ekspansi ini, PPRO sudah terlebih dahulu memiliki sejumlah proyek di Surabaya, seperti Grand Dharmahusada Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, and Pavillion Permata.

Selain pengembangan apartemen, PPRO akan menambah proyek-proyek lain di Surabaya, seperti hotel dan mall sehingga dapat memperkuat bisnis perusahaan sekaligus sebagai sarana diversifikasi portofolio perusahaan.

“Pengembangan hotel dan mall akan semakin memperkuat recurring income kami. Ini tentunya bagus untuk kinerja perusahaan ke depannya,” papar Taufik.

PPRO juga telah menambah cadangan lahan di Embong Sawo, Surabaya yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan proyek properti lanjutan. Saat ini, proyek di kawasan ini masih memasuki fase desain.

Tahun ini, PPRO akan memanfaatkan sebagian besar dana yang diperoleh dari hasil penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) senilai Rp1,5 triliun untuk peningkatan cadangan lahan 10 hektare hingga 20 hektare.

Perusahaan akan memakai dana itu dengan komposisi 70% atau sekitar Rp 1 triliun untuk investasi, 20% untuk tambahan modal kerja dan 10% untuk pembayaran utang.

Sampai akhir 2016, PPRO memiliki cadangan lahan seluas 60 hektare, yang tersebar di sejumlah kawasan seperti kawasan Jabodebek, Cikarang, Lombok, Surabaya, Semarang, Jawa Barat dan lain-lain.

Perseroan berharap tambahan landbank akan semakin memudahkan dalam berekspansi untuk menopang pertumbuhan kinerja di masa mendatang. Pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 20% secara tahunan menjadi Rp 365 miliar. Perseroan juga mencetak marketing sales Rp 2,49 triliun yang naik 25% secara year-on-year.

Pada tahun ini, PPRO menargetkan marketing sales tumbuh 20% menjadi Rp2,99 triliun. Sementara laba bersih juga ditargetkan meningkat sekitar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×