kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi Bijih Timah TINS Capai 5.360 Ton, Naik 29,5% di Kuartal I-2024


Rabu, 01 Mei 2024 / 10:47 WIB
Produksi Bijih Timah TINS Capai 5.360 Ton, Naik 29,5% di Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Timah (TINS) mengungkapkan kinerja operasional di kuartal I-2024


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen timah pelat merah, PT Timah Tbk (TINS) mencatat produksi bijih timah sebesar 5.360 ton di kuartal I-2024. Realisasi ini naik 29,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dari 4.139 ton.

Adapun produksi logam naik 12,7% menjadi 4.475 ton di kuartal I-2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3.970 ton. Sementara, penjualan logam timah turun 17% menjadi 3.524 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4.246 ton.

Di periode Januari-Maret 2024, harga jual rata-rata logam timah sebesar US$ 27.071 per metrik ton atau naik 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 26.573 per metrik ton.

Dalam kurun waktu tersebut, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 91% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Singapura 22%; Korea Selatan 14%; Amerika Serikat 11%; Jepang 9%; India 8% dan Belanda 8%.

Baca Juga: Harga Timah Naik, PT Timah (TINS) Naikkan Target Produksi Tahun Ini

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS Fina Eliani mengatakan, di tengah ketidakpastian kondisi global, penurunan stok di bursa LME dan Shanghai serta gangguan politik di negara-negara pengekspor logam timah menghambat rantai pasokan logam timah secara global sehingga menjadi salah satu penyebab kenaikan harga logam timah dunia di bursa LME.

Momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh TINS seiring dengan upaya meningkatkan kinerja produksi dan operasi secara signifikan di tengah perbaikan tata kelola timah di Indonesia sehingga TINS berhasil mencatatkan laba positif.

Fina menuturkan, fokus TINS pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang dan pembukaan lokasi baru, strategi recovery plan serta program efisiensi berkelanjutan secara perlahan berimbas pada perbaikan kinerja keuangan TINS sehingga membukukan laba positif di kuartal I 2024 seiring perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia.

Saat ini, harga rata-rata timah CSP di LME sejak Maret 2024 meningkat 12% menjadi US$ 29.084 per ton dari harga rata-rata timah CSP di LME selama tahun 2023 sebesar US$ 25.959 per ton serta proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran US$ 23.000 – US$ 29.000 per metrik ton.

"Sampai dengan kuartal 1 2024, kami telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi di antaranya optimalisasi produksi tambang laut dan darat, optimalisasi peralatan tambang serta optimalisasi produksi dari sisa hasil pengolahan," kata Fina dalam keterangan resmi, Selasa (30/4).

Ia menambahkan, TINS berupaya mencapai target produksi dengan melakukan beberapa inisiatif strategis seperti peningkatan sumber daya dan cadangan secara organik/anorganik, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer melalui peningkatan recovery, perbaikan tata kelola kemitraan penambangan, optimalisasi produksi melalui percepatan pembukaan lokasi baru serta efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×