kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi Pertamina sedikit di atas target


Sabtu, 26 Mei 2018 / 13:15 WIB
Produksi Pertamina sedikit di atas target


Reporter: Azis Husaini | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP anak usaha PT Pertamina, mencatatkan produksi migas per 15 Mei 2018, mencapai 256.619 barrel oil equivalent per day (BOEPD). Capaian produksi tersebut melewati target dalam RKAP 2018 sebesar 249.601 BOEPD atau sekitar 101,61%.

Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP, mengatakan, realisasi produksi ini, terdiri atas produksi minyak 76.309 barel per hari atau 96,26% dari target sebesar 79.275 bph. Sementara produksi gas 1.027,29 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). "Produksi gas hingga pertengahan Mei 2018 mencapai 104,10% dari target 986,82 MMSCFD," ujar Nanang, Kamis (24/5).

Pertamina EP Asset 5, unit bisnis Pertamina EP yang berbasis di Balikpapan, Kalimantan Timur memberi kontribusi terbesar produksi minyak, yaitu 18.369 bph. Produksi ini berasal dari lima field yang berada di bawah pengelola Pertamina EP Asset 5, yaitu Sangatta Field, Bunyu Field, Tanjung Field, Sangasanga Field, dan Tarakan Field.

Kontributor terbesar kedua adalah Pertamina EP Asset 2 di Prabumulih, Sumatra Selatan, sebesar 17.051 bph. Pasokan minyak itu berasal dari empat field di Pertamina EP Asset 2, yaitu Prabumulih Field, Pendopo Field, Limau Field, Adera Field.

Sementara, produksi gas nomor satu berasal dari Pertamina EP Asset 2. Total gas yang dihasilkan sebesar 442 MMSCFD, jauh lebih tinggi dibandingkan kontribusi dari Pertamina EP Asset 3 yang berbasis di Cirebon, Jawa Barat sebesar 292 MMSCFD. Pasokan gas Pertamina EP Aset 3 berasal dari tiga field, yaitu Tambun Field, Subang Field, dan Jatibarang Field.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi, Pertamina EP menyelesaikan program pemboran dan work over serta melaksanakan program rencana kerja operasi sumur. Selain itu, juga melakukan rencana pemulihan (recovery plan) untuk mencapai target produksi.

Nanang bilang, sepanjang Januari-Maret 2018, Pertamina EP membukukan pendapatan sebesar US$ 675 juta. "Pencapaian pendapatan ini 115% dari realisasi pendapatan tahun sebelumnya US$ 586 juta (year-on-year)," ujarnya

Raihan pendapatan ini juga ditopang oleh kenaikan harga minyak mentah di pasar global. Selain itu ada kebijakan efisiensi, salah satunya menekan biaya produksi.

Secara total, biaya produksi minyak per Maret 2018 untuk onshore adalah sekitar US$ 15,98 per barel dan gas US$ 1,03 per MSCF. Hingga pertengahan Mei 2018, Pertamina EP telah merealisasikan belanja modal sebesar US$ 122 juta, terutama untuk pemboran sebesar US$ 83 juta dan US$ 39 juta untuk surface facilities yakni pembangunan, upgrading, dan perawatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×