Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Permintaan kabel setiap tahun terus mengalami peningkatan. Proyek-proyek telekomunikasi seperti Palapa Ring, proyek kabel serat optik bawah laut dan permintaan koneksi koneksi broadband rumah tangga berdampak positif pada industri kabel, kawat dan pipa.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) Noval Jamaluallil. Dia mengaku prospek pertumbuhan kabel masih sangat tinggi. Prospek positif ini berlaku pada kedua jenis penggunaan kabel, yaitu listrik dan komunikasi.
Parameter untuk telekomunikasi, menurutnya, tingkat internet di daerah-daerah masih sangat kecil. Hal ini menandakan bahwa Indonesia masih membutuhkan jaringan telekomunikasi dalam jumlah besar.
"Contohnya proyek Palapa Ring yang merupakan proyek di Indonesia Timur, berfungsi untuk menghubungkan pulau-pulau dengn tujuan untuk membangun interkoneksi," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/9).
Hal ini didukung oleh keberadaan fiber optik yang membuat transmisi menjadi besar. Karena, tidak seperti kabel listrik yang membutuhkan dua kabel untuk satu jaringan, fiber optik berfungsi seperti kaca. Penggunaannya tergantung pada speed yang diatur oleh perusahaan telekomunikasi.
Ia mencotohkan misalnya fiber optik yang diberi kecepatan 140 megabyte, sudah bisa menghasilkan 1.920 channel. Sedangkan perusahaan Telkom memakai hingga 2 gigabyte untuk transmisi antar Jakarta, Bandung, dan antar sentral yang lainnya. "Dengan kondisi seperti ini, dalam beberapa tahun ke depan kami prediksi prospek kabel untuk telekomunikasi masih sangat bagus," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
