kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kabelindo tengah fokus ke pengadaan kabel di Sumut


Jumat, 08 September 2017 / 22:11 WIB
Kabelindo tengah fokus ke pengadaan kabel di Sumut


Reporter: Agatha Claudia Pascal | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) sedang menunggu hasil dari proyek pengadaan kabel untuk penggantian jaringan kabel listrik di Porsea, Siantar, Sumatera Utara dan Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. Dengan panjang kabel yang perlu disediakan sepanjang 605 KM dan nilai proyek sebesar Rp 81 miliar.

Sejak awal tahun 2017 PT Kabelindo Murni Tbk sedang mengerjakan proyek pengadaan kabel untuk penggantian jaringan kabel listrik di Porsea, Siantar, Sumatera Utara dan Kisaran, Asahan, Sumatera Utara.

Proyek ini diharapkan selesai pada November 2017 ini. Dikatakan oleh Petrus Nugroho selaku Direktur PT Kabelindo Murni Tbk, bahwa proyek penggantian jaringan kabel listrik ini terdiri dari pengadaan dan pemasangan jaringan kabel.

PT Kabelindo Murni Tbk sendiri ikut ambil bagian dalam pengadaan kabel listrik. “Di samping pengadaan stok PLN, ada penggantian jaringan di Porsea, Siantar dan Kisaran, Asahan, Sumatera Utara,” kata Petrus kepada KONTAN. Jumat (8/9).

Untuk Porsea, Siantar, Sumatera Utara, PT Kabelindo Murni Tbk, menyediakan kabel listrik sepanjang 420 KM dengan nilai proyek Rp 54 miliar. Sedangkan untuk Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, PT Kabelindo Murni Tbk, menyediakan kabel listrik sepanjang 185 KM dengan nilai proyek sebesar Rp 27 miliar.

Hingga saat ini, penyediaan kabel yang dilakukan oleh PT Kabelindo Murni Tbk sudah selesai 100%. Namun PT Kabelindo belum mendapatkan hasil dari proyek ini secara penuh.

Hal tersebut terjadi karena pembayaran proyek ini baru akan diperoleh oleh Kabelindo secara penuh, jika pemasangan juga sudah selesai 100%.

Sejauh ini pemasangan jaringan kabel sudah selesai 40% dan PT Kabelindo baru menerima sekitar 25% dari total pendapatan Rp 81 miliar yang seharusnya diperoleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×