kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Jambaran Tiung Biru jalan terus


Rabu, 11 Juli 2018 / 12:16 WIB
Proyek Jambaran Tiung Biru jalan terus
ILUSTRASI. LAPANGAN GAS JAMBARAN-TBR


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Santer beredar kabar proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) berjalan terseok-seok. Salah satu faktornya disebut karena pemangkasan biaya investasi oleh Kementerian ESDM sebesar US$ 600 juta menjadi US$ 1,5 miliar.

Penurunan nilai investasi itu dianggap tidak menguntungkan. Padahal, peletakan batu pertama proyek JTB  ini langsung dilakukan Menteri ESDM Ignasius Jonan pada 25 September 2017. Proyek ini diharapkan mulai berproduksi pertama kali (onstream) pada tahun 2020. Sebagian besar gas dari sana akan dijual untuk keperluan PT PLN.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengklaim proyek JTB tak berjalan lambat, meski biaya investasi dipangkas pemerintah. Saat ini pekerjaan sipil di proyek tersebut hampir selesai. "Early civil work-nya sudah mau selesai. Masalah biaya sudah ada indikatif turun, hampir US$ 600 jutaan. Saya pikir progresnya oke," jelas Wisnu kepada Kontan.co.id, kemarin.

Wisnu menjelaskan, pemangkasan biaya oleh pemerintah bisa diatasi dengan efisiensi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di proyek tersebut. Sehingga pemangkasan biaya tidak mempengaruhi proyek JTB. "Itu kan bicara efisiensi. Harus dicermati juga biaya di awal baru estimasi, setelah berjalan waktu, ada faktor-faktor efisiensi yang bisa dilakukan,"kata dia.

Apalagi, menurut Wisnu, SKK Migas, pemerintah dan PEPC telah memproyeksikan penurunan biaya di awal karena adanya efisiensi di proyek tersebut. "Kalau bicara efisiensi, sudah ada indikasi JTB akan turun," ujar Wisnu.

Berdasarkan data SKK Migas, status proyek JTB saat ini untuk konstruksi sudah tahap finishing pioneer office, site preparation GPF (clearing, grubbing, top soil dispose), persiapan ROW package, dan fabrikasi perimeter fence yang telah selesai. Untuk proses engineering sudah tahap Advance Engineering. Status Advance engineering secara keseluruhan sudah 25,31%

Direktur Hulu PT Pertamina, Syamsu Alam, menegaskan proyek gas JTB masih terus berjalan tanpa ada kendala. "Semua berjalan sesuai rencana dan tidak ada kendala," ungkap Syamsu kepada KONTAN, Selasa (10/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×