kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,41   -5,94   -0.64%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek pengembangan Bandara Soetta sudah dimulai


Rabu, 08 Februari 2012 / 18:05 WIB
Proyek pengembangan Bandara Soetta sudah dimulai
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) mulai menggarap proyek pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Sejumlah pekerjaan fisik tahap awal (persiapan) dalam rangka merealisasikan Grand Design Soekarno-Hatta tengah dilakukan.

Pekerjaan itu antara lain pelebaran akses utama (P1 dan P2) dari menuju terminal penumpang, penambahan apron, membuat high speed rapid exit taxyway, serta menambah kapasitas boarding lounge Terminal 1A dan 1B dengan total biaya Rp 11,7 triliun..

"Ini bagian program jangka pendek grand design yang dilakukan tahun 2011 dan 2012, yaitu membangun sarana penunjang pengembangan Soekarno-Hatta,” ungkap Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri S Sunoko, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (8/2).

Tri bilang, optimalisasi landasan pacu akan mendongkrak kemampuan pelayanan sisi udara dari 52 pergerakan per jam menjadi 72 pergerakan per jam. Caranya dengan membuat high speed exit taxiway dan taxiway penghubung (east cross connection taxiway) antara Runway 1 dan Runway 2 di sisi timur bandara. Kemudian untuk meningkatkan kapasitas parkir dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat, dilakukan pembangunan apron tambahan.

Sepanjang tahun 2011, total pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 358 ribu pergerakan take-off dan landing. ”Kapasitas pelayanan hingga 623.420 pergerakan per tahun akan dicapai jika Soekarno-Hatta memiliki tiga runway, dan itu akan bisa mengantisipasi pertumbuhan setidaknya sampai tahun 2030,” ungkap Tri Sunoko.

Pada sektor pelayanan jasa angkutan barang, akan dilakukan relokasi area kargo untuk meningkatkan kapasitas dari 500 ribu ton per tahun menjadi 1,5 juta ton per tahun. Saat ini, pergerakan angkutan barang yang dilayani Unit Bisnis Pengelolaan kargo (UBPK) Bandara Soekarno-Hatta mencapai 504 ribu ton per tahun.

Pada tahun 2012 ini, Tri Sunoko melanjutkan, pekerjaan fisik lain yang dilakukan PT Angkasa Pura II adalah merevitalisasi jalan akses utama menuju terminal (P1 dan P2), yaitu dengan menambah badan jalan dari dua lajur menjadi masing-masing tiga lajur sepanjang sepanjang 5,5 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×