Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - PT Rajamandala Elcetric Power melanjutkan pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala berkapasitas 47 MW. Proyek yang menyedot investasi mencapai US$ 150 juta tersebut merupakan proyek listrik yang akan mengandalkan arus suangai Citarum. PLTA ini menggunakan turbin Francis Vertical Kaplan dengan debit air 168 meter kubik dan ketinggian jatuh 34 meter.
Yudianto Permono, Direktur Operasional PT Rajamandala Electric mengatakan, saat ini proses pembangunan masih berlangsung baik pengerjaan sipil maupun mesin. Sampai dengan semester I, pembangunan PLTA yang akan menghasilkan energi listrik rerata sebesar 181 GWh per tahun sudah setengah jadi. Harapannya, operasi PLTA Rajamandala tidak meleset di semester I tahun 2019 mendatang.
"Kemajuan kami kira-kira 50% dan diharapkan selesai pada semester I tahun 2019. Saat ini kami sedang membangun weir, open cannal, finishing tunnel dan power house," ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/9).
Pembangunan kontruksi diakui agak terlambat. Sebenarnya kontruksi sudah dilakukan sejak tahun 2014 lalu namun karena ada berbagai faktor peenghambat membuat kemajuan kontruksi menjadi sedikit terhambat dan baru akan selesai pada 2019 mendatang. Sedangkan pengerjaan mesin dan fabrikasi dilakukan secara paralel.
Bila selesai PLTA Rajamandala akan masuk ke dalam sistem Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 150 Kv yang membentang dari Cianjur ke Cigereleng. Dengan operasional yang ditargetkan pada Mei 2019 dan memiliki capacity factor mencapai 44%, proyek ini akan berkontribusi besar terhadap sistem kelistrikan di wilayah Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
