kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT PAL Gagal Dapat Tender Pertamina


Selasa, 16 Maret 2010 / 10:12 WIB


Reporter: Fitri Nur Arifenie, | Editor: Test Test

JAKARTA. PT PAL Indonesia gagal mendapatkan kontrak kapal baru dalam tender kapal Pertamina, yaitu tender 2 kapal LPG carrier 3.500 CuM (m³) dan 2 kapal LPG carrier 23.000 CuM. Padahal, bila bisa mengantongi kontrak tersebut, maka perusahaan galangan kapal plat merah ini bisa meraup keuntungan yang cukup signifikan tahun ini.

Awalnya, PAL optimis bisa meraih kontrak itu. Soalnya, meski kapal yang dibutuhkan Pertamina itu belum pernah dibuat di Indonesia, namun PAL merasa mampu membuatnya. Sebab, pada dasarnya pengusaha galangan kapal dalam negeri telah menguasai teknologinya. Sayangnya, dalam tender tersebut, tidak ada satupun galangan kapal nasional yang lolos.

Meski gagal mendapatkan kontrak dari Pertamina, Direktur Utama PAL Hersusanto tak patah arang. "Tidak dapat dari Pertamina, kami akan cari cara lain. Masih banyak pesanan dari luar negeri yang kami kerjakan," katanya.

Misalnya saja, PAL baru saja menyerahkan pesanan kapal dari Italia dengan jenis tanker berkapasitas 24.000 dwt. Selain mengincar proyek baru, PAL masih mengerjakan proyek 16 kapal yang sempat tertunda sejak tahun lalu. Hersusanto menghitung, proyek tersebut akan selesai tahun ini.

Hersusanto juga optimis tahun ini PAL bisa meraih pendapatan Rp 1,6 triliun. Adapun target laba bersih PAL tahun ini sebesar Rp 15 miliar. Target laba ini terbilang bagus, karena tahun lalu PAL membukukan kerugian sebesar
Rp 23 miliar.

Akhir tahun lalu, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mengucurkan dua fasilitas pinjaman kepada PAL, masing-masing sebesar US$ 25,6 juta dan Rp 193,37 miliar. Pal menggunakan dana sebesar US$ 25,6 juta untuk membangun 10 kapal sebesar. Adapun dana sebesar Rp 193,37 miliar akan dipakai untuk restrukturisasi korporasi.

Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar menekankan pentingnya sinergi di perusahaan-perusahaan pelat merah. Menurutnya, seharusnya Pertamina mampu menjadi mitra yang baik bagi PAL. Apalagi PAL Indonesia membutuhkan bantuan karena masih dalam proses penyehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×