kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT PP mengantongi kontrak Rp 9,5 triliun *)


Rabu, 11 April 2018 / 12:45 WIB
PT PP mengantongi kontrak Rp 9,5 triliun *)
ILUSTRASI.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk terus mengejar proyek-proyek baru tahun ini. Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2018 ini, perusahaan konstruksi pelat merah ini telah mengantongi kontrak anyar sebesar Rp 9,5 triliun. Pencapaian tersebut sekitar 19% dari total target perusahaan tersebut di 2018 yaitu Rp 49,1 triliun.

Selama bulan Maret, emiten berkode saham PTPP di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 4,1 triliun. Sedangkan hingga akhir Februari lalu, pencapaian perusahaan ini Rp 5,2 triliun. Perolehan itu tercatat mengalami pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selama kuartal I-2017, kontrak baru PTPP hanya mencapai Rp 6,69 triliun. "Kontrak baru kuartal Januari -Maret 2018 tumbuh 42% year on year (yoy)," kata Nugroho Agung Sanyoto, Sekretaris Perusahaan PTPP pada KONTAN, Selasa (10/4).

Nugroho mengungkapkan, sekitar 56% dari kontrak anyar tersebut berasal dari proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kemudian, 37% berasal dari proyek swasta, dan sisanya 7% didapat dari proyek pemerintah.

Sementara dari tipe pekerjaan, gedung menyumbang 55,5%, bandara 20,2% serta jalan dan Jjmbatan sebesar 11,7%. Ketiganya merupakan tiga besar kontributor utama dari portofolio kontrak baru perseroan ini di kuartal I.

Sisanya berasal dari industri sebesar 6,1%, minyak bumi dan gas 4,9%, keretaapi 0,9% dan pembangkit tenaga listrik 0,7%.

Kontrak baru tersebut di antaranya dari proyek apartemen Verdura Sentul sebesar Rp 228 miliar, Johnlin Office Batulicin Rp 250 miliar, Bandara Syamsudin Noor Kalimantan Rp 560 miliar dan dari proyek Hotel Mandalika Paramount sebesar Rp 850 miliar.Lalu, proyek access Road Cisokan senilai Rp 387 miliar, ERIC Sokid Waste Makang Rp 238 miliar, ERIC Sidoarjo Rp 333 miliar dan dari PP Property Rp 209 miliar.

Untuk mendukung ekspansi bisnis, PTPP berencana menerbitkan obligasi Berkelanjutan dengan target sebesar Rp 3 triliun. Sebagian besar dana dana itu akan ditujukan untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur akan yang dikerjakan perseroan.

Sembari mengerjakan proyek di dalam negeri, PT PP Tbk akan melakukan ekspansi bisnis infrastruktur ke negara Asean seperti Myanmar, Vietnam dan Kamboja. Ekspansi bisnis ini akan direalisasikan pada tahun depan.

Lukman Hidayat, Direktur PT PP Tbk pernah mengatakan, PT PP akan mengambil posisi sebagai kontraktor maupun investor untuk pembangunan jalan tol, gedung dan properti. Artinya kami bisa mengerjakan proyek apapun di sana. Kami mengharapkan tahun depan sudah ada proyek nyata, kata Lukman.

Sejak enam bulan lalu, PT PP telah melakukan kajian dari aspek kebudayaan, kebijakan pemerintah, bisnis dan penerimaan terhadap investor asing.

*) Artikel ini telah diralat pada Jumat (13/4) pukul 13.37 WIB. Ralat dilakukan nilai kontrak yang sebelumnya tertulis Rp 9,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×