Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Indonesian Crude Price (ICP) atau harga minyak Indonesia mulai melandai sejak beberapa bulan terakhir. Penurunan ICP tersebut mengikuti tren harga minyak dunia.
Realisasi ICP rata-rata hingga April ada di titik US$ 120,31 per barel. Kemudian realisasi ICP sampai 28 Mei 2012 di level US$ 119,35 per barel.
"Hingga Juni 2012, diperkirakan realisasi harga ICP sebesar US$ 116,84 per barel," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (11/6).
Harga minyak dunia cenderung mengalami peningkatan pada triwulan pertama 2012 karena memburuknya situasi geopolitik di Timur Tengah. Minyak juga digerakkan oleh faktor belum pulihnya krisis utang di kawasan Eropa dan Amerika.
Harga minyak cenderung mengalami penurunan di triwulan kedua tahun ini akibat dari meredanya ketegangan di Timur Tengah dan membaiknya perekonomian Amerika.
"Dengan melihat kondisi tahun ini, kami mematok asumsi ICP pada 2013 berada pada kisaran US$ 100 hingga US$ 120 per barel," lanjut Jero. Menurut Jero, asumsi ICP pada 2013 ditetapkan berdasarkan perkembangan harga minyak dunia. Prediksi harga minyak dunia pada 2013 berkisar antara US$ 80 hingga US$ 140 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News