Reporter: Petrus Dabu | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga rata-rata minyak mentah Indonesia berdasarkan perhitungan formula Indonesia Crude Price (ICP) Mei 2012 mencapai US$ 113,76 per barel. Harga ini menurun sekitar 10% atau US$ 10,88 per barel dibandingkan ICP pada April lalu yang mencapai US$ 124,63 per barel.
Sementara itu, harga minyak Minas/SLC pada Mei 2012 juga tercatat mengalami penurunan sebesar US$ 10,29 barel, dari US$ 127,96 per barel pada April 2012 menjadi US$ 117,67 per barel pada Mei 2012.
Tim harga minyak Indonesia, Jumat pekan lalu, mengumumkan penurunan harga minyak mentah Indonesia sejalan dengan tren yang sama di pasar dunia. Rencana pemerintah Arab Saudi untuk terus meningkatkan produksi minyaknya menjadi salah satu pemicu turunnya harga minyak dunia.
Penyebab lainnya adalah krisis geopolitik di Timur Tengah yang dipicu oleh program nuklir Iran yang mulai menunjukkan perkembangan positif. Hal ini ditandai dengan adanya pertemuan antara Iran dengan negara-negara Barat untuk membahas program nuklir Iran serta persetujuan Iran untuk menerima inspeksi International Atomic Energy Agency (IAEA).
"Melemahnya perekonomian, khususnya zona Eropa yang diindikasikan dengan tingginya tingkat pengangguran di Spanyol hingga mencapai 24,4%, juga menyebabkan menurunnya harga minyak dunia," tulis tim harga minyak Indonesia dalam pengumumannya, Jumat akhir pekan lalu.
Penurunan harga minyak dunia juga disebabkan karena data dari Energy Information Administration (EIA) yang menyatakan bahwa stok minyak mentah komersial AS terus mengalami peningkatan sehingga mencapai 382,5 juta barel. Jumlah tersebut 14% di atas rata-rata stok minyak mentah komersial AS selama 5 tahun terakhir. Penyebab lainnya adalah penguatan nilai tukar dollar AS yang mengakibatkan permintaan minyak mentah dunia turun.
Khusus untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah disinyalir akibat unplanned shutdown (pemberhentian tak direncanakan) kilang di Vietnam dan menurunnya tingkat operasi kilang China dari 9,2 juta barel per hari menjadi 8,9 juta barel per hari sehingga China menjual kembali minyak mentahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News