kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia & Malaysia bikin kawasan industri CPO


Kamis, 01 September 2016 / 16:10 WIB
Indonesia & Malaysia bikin kawasan industri CPO


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indonesia dan Malaysia bekerja sama mendirikan organisasi negara-negara produsen minyak kelapa sawit alias The Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Sebagai tahap awal, akan ada enam kawasan industri yang dijadikan sebagai palm oil green economic zone.

Sebagai langkah awal, Indonesia dan Malaysia masing-masing mengusulkan tiga lokasi sebagai kawasan industri minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Indonesia mengusulkan tiga lokasi untuk dijadikan kawasan industri CPO, yaitu Kawasan Industri Dumai, Kawasan Industri Semangke, dan Kawasan Industri Kalimantan Timur.

"Ini akan jadi proyek pertama CPOPC di Januari nanti," jelas Panggah Susanto, Direktur Industri Agro Kemprin usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di komplek DPR, Kamis (1/9).

Ketiga kawasan industri ini akan didorong menjadi green economy zone atau palm oil green economic zone. "Perindustrian nanti akan fokus untuk pembentukan palm oil economic zone ini. Menyangkut kriterianya," papar Panggah.

Selain itu, kerjasama ini akan menjaga stabilitas harga CPO untuk menjaga keberlangsungan bisnis sawit. Untuk itu, CPOPC akan menyusun standarisasi seluruh produsen di industri sawit. Sejumlah program yang akan dijalankan antara lain, pembinaan petani sawit, dan manajemen stok.

Tidak hanya Indonesia dan Malaysia, organisasi yang direncanakan mulai berjalan pada 1 Januari 2017 ini sudah beranggotakan Thailand dan Papua Nugini. "Nantinya keanggotaannya bisa bertambah. Nanti akan ada Brasil, Nigeria, dan Pantai Gading. Ada sekitar 10 negara," jelas Panggah.

Nantinya, kantor sekretariat CPOPC akan bertempat di Indonesia. Eksekutif direktur CPOPC pun ditunjuk dari Indonesia, yakni mantan direktur jenderal Industri Agro Kemprin Benny Wachjudi. "Indonesia dipilih karena kita produsen CPO terbesar," ujar panggah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×