kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

1 Januari 2012 pelanggan Telkomvision bisa menikmati KompasTV


Sabtu, 24 Desember 2011 / 13:47 WIB
1 Januari 2012 pelanggan Telkomvision bisa menikmati KompasTV
ILUSTRASI. Inilah tanda-tanda gangguan jantung akibat Covid-19. ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool/aww.


Reporter: Aziz Husaini |

JAKARTA. KompasTV terus menggalang kerjasama dengan berbagai perusahaan TV berbayar.

Presiden Direktur KompasTV Bimo Setiawan memastikan kerjasama KompasTV dengan Telkomvision sudah disepakati. Mulai tanggal 1 Januari 2012 masyarakat sudah bisa menikmati content-content KompasTV di Telkomvision.

Bimo menghimbau penonton setia content KompasTV untuk memasang televisi berbayar. Bisa menggunakan AoraTV pada channel 850, Skynindo pada channel 101, CentrinTV pada channel 819, firstmedia pada home cable digital 22 dan OrangeTV di channel 910. "Teranyar akan ada di Telkomvision, kami sudah sepakat kerjasama," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (23/12).

Dia mengatakan saat ini penonton content KompasTV di Jakarta dan sekitarnya sudah beralih menonton, dari menonton di televisi free to air ke televisi berbayar. Hal ini karena harga perbulan menonton televisi berbayar sangat murah.

Untuk bisa menonton di televisi berbayar kita hanya cukup merogoh kocek Rp. 100.000 perbulan sampai Rp 400.000 perbulan. " Untuk penonton di Jakarta saya berharap mereka mau menonton content KompasTV di televisi berbayar," ujar dia.

Sebab pihak KompasTV tidak akan memaksakan siaran KomediTV ( KTV) bisa sampai ke Jakarta dan sekitarnya. Hal ini buntut dari pemindahan pemancar KTV yang membawa content KompasTV ke daerah Serang sehingga membuat KTV tak bisa lagi dinikmati masyarakat Jakarta dan sekitarnya. "Kami sejauh ini mematuhi aturan, di suruh gini manut, di suruh gini ya oke. Tidak masalah di pindah, penonton kami tetap setia, mereka akhirnya jadi pelanggan televisi berbayar," ungkapnya.

Bisnis KompasTV tidak akan terganggu lantaran masalah itu saja. Bahkan menjadi tantangan ke depan bagaimana bersinergi dengan televisi berbayar supaya bisa mendapatkan pelanggan lebih banyak sehingga bisa menonton KompasTV. Bahkan content-content KompasTV saat ini menjadi produk unggulan beberapa televisi berbayar. "Saya kira semua pihak tak bisa membantah content kami memang mendidik dan menarik,menginspirasi," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×