kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

11.500 Rumah kelas real estate terjual selama masa pandemi


Sabtu, 01 Mei 2021 / 10:23 WIB
11.500 Rumah kelas real estate terjual selama masa pandemi
ILUSTRASI. Rumah dengan klasifikasi menengah dan menengah bawah masih mendominasi transaksi dan menjadi favorit konsumen.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Tangerang paling aktif

Cushman and Wakefield mencatat, Tangerang Raya (Kota dan Kabupaten Tangerang serta Tangerang Selatan) masih menjadi area paling aktif dari segi permintaan di Jabodetabek. Pada semester kedua 2020, rata-rata tingkat penjualan di kawasan ini sebanyak 40,7 unit per bulan per estate, disusul Bekasi sebanyak 34 unit per bulan per estate.

Tangerang pula masih menjadi salah satu kawasan prospektif untuk pengembangan perumahan tapak, terbukti dari banyaknya pengembang yang berinvestasi di sana. Secara lokasi, Tangerang sangat mudah diakses dari Jakarta melalui Tol Jakarta-Merak, juga berada dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Selain Tangerang, kawasan Bogor dan Bekasi juga masih memiliki sejumlah area yang belum dikembangkan. Beroperasinya LRT Jabodebek pada Juli 2022 nanti juga akan meningkatkan prospek pembangunan hunian di area ini.

Baca Juga: Permintaan credit score naik, penyaluran kredit mulai menggeliat

Dari angka dan fakta tersebut, Arief optimistis, sektor hunian tapak berangsur membaik dan sentimen positif terhadap sektor properti kian meningkat. Program vaksinasi sangat membantu memulihkan perumahan menuju kondisi normal denganĀ  mayoritas pasokan diproyeksikan berasal dari segmen menengah bawah dan menengah.

"Hal ini karena faktor keterjangkauan dari target pembeli, sementara kenaikan harga properti diprediksi masih akan konservatif," kata Arief. Sementara peran kebijakan pemerintah terkait relaksasi loan to value (LTV) dengan batasan rasio tertinggi 100% juga diharapkan dapat meningkatkan penjualan properti meski masa berlakunya hanya sampai 31 Desember 2021.

Arief memberi catatan, efektivitas kebijakan ini akan sangat berkaitan pada kebijakan masing-masing bank, di mana pada akhir tahun lalu beberapa bank masih berhati-hati untuk menerima debitur KPR baru. Sementara sebagian bank lainnya masih menerapkan minimum uang muka atau down payment (DP) untuk menghindari risiko gagal kredit.

Di sisi lain, kebijakan seperti penanggungan PPN untuk rumah tapak dengan harga maksimal Rp 5 miliar serta turunnya suku bunga acuan BI 7 Days Repo Reverse Rate dapat meningkatkan minat dan permintaan masyarakat terhadap produk rumah tapak siap huni.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 11.500 Rumah Kelas Real Estate Terjual Selama Masa Pandemi.
Penulis: Hilda B Alexander

Baca Juga: REI pastikan harga rumah ke konsumen akan lebih murah seiring pemberian insentif PPN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×