kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

13 BUMN dukung pemerintah stabilkan harga pangan


Rabu, 27 Januari 2016 / 16:54 WIB
13 BUMN dukung pemerintah stabilkan harga pangan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Harga pangan yang terus melonjak tinggi membuat pemerintah kelimpungan. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, tampaknya, belum ampuh menekan harga pangan yang terus meningkat di awal tahun 2016. 

Salah satu upaya terbaru yang dilakukan pemerintah adalah memperluas kewenangan Perum Bulog menjadi penyangga 11 komoditas pangan pokok di luar beras. Tak mau menyia-nyiakan amanah tersebut, Perum Bulog langsung mempersiapkan diri menjalankan titah pemerintah. 

Salah satu persiapan yang dilakukan Bulog adalah mengandeng 12 BUMN lainnya untuk bersinergi memastikan ketersediaan pangan. Nantinya, ke-13 BUMN (plus Bulog) akan bahu membahu dalam sinergi untuk memastikan ketersediaan pangan, sekaligus dapat menekan harga pangan sesuai fungsi dan kewenangan masing-masing.

Ke-12 BUMN tersebut adalah Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Jaminan Kredit Indonesia (Jakrindo), Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), BNI, Mandiri, BRI, Perhutani, Berdikari, Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Pertani, Pupuk Indonesia dan Sang Hyang Seri (SHS).

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, upaya kerjasama yang dilakukan Bulog membuktikan bahwa sinergi BUMN akan menghasilkan hasil positif bagi negara. Ia bilang, selama ini, harga pangan diserahkan kepada mekanisme pasar. Namun, ternyata tidak mampu mengadopsi keinginan masyarakat umum akan harga pangan yang terjangkau.

"Sebab mekanisme pasar murni, tidak selamanya mampu menyelesaikan problem pangan itu sendiri," tutur Djarot, Rabu (27/1).

Djarot mengatakan, dengan adanya kerjasama semua pihak, maka kedaulatan di bidang pangan akan terwujud. Ia memastikan, kerjasama antara BUMN ini tetap berpegang pada prinsip-prinsip korporasi serta Undang-Undang (UU) yang ada.

"Kami sunggu berharap, sinergi BUMN bantu pemerintah dalam ketersediaan barang pokok dan prinsip keterjangkauan," terang Djarot.

Dalan kerjasama tersebut, setiap BUMN akan memberikan kontribusi dalam ketersediaan pangan sesuai dengan kompetisi dan kemampuan aset yang dimiliki masing-masing BUMN. Baik itu pemenuhan kebutuhan pangan dari sektor hulu sampai ke sektor hilir.

Djarot memberi contoh, Perum Perhutani misalkan bisa menyediakan lahan buat menanam jagung. Sementara PT Berdikari bisa menangani sapi dan daging sapi. Sementara bank-bank papan atas BUMN dapat memperkuat permodalan dengan memberi pinjaman. Selain itu, BUMN yang dapat memproduksi pangan tertentu, bisa dipasarkan oleh Bulog. Sinergi ini diharapkan bisa menekan harga dan ketersediaan pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×