kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

18 Proyek Hilirisasi Ditargetkan Mulai Berjalan Tahun 2026, Studi Kelayakan Dikebut


Kamis, 06 November 2025 / 18:28 WIB
18 Proyek Hilirisasi Ditargetkan Mulai Berjalan Tahun 2026, Studi Kelayakan Dikebut
ILUSTRASI. Menteri ESDM menyebut pekerjaan lapangan atas 18 proyek hilirisasi ditarget mulai dilakukan tahun 2026.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Bahlil Lahadalia menyebut pekerjaan lapangan atas 18 proyek hilirisasi ditarget mulai dilakukan tahun 2026.

Adapun, untuk memenuhi ekspektasi ini, Bahlil menyebut, pihak Danantara telah menunjuk konsultan untuk menyelesaikan kajian kelayakan atau feasibility study 18 proyek hilirisasi dan ketahanan energi tersebut.

"Arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS dan sudah dibicarakan dengan Danantara. Tadi ada Pak Rosan (CEO Danantara) juga, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya dan di 2026 langsung pekerjaan di lapangan bisa berjalan," jelas Bahlil di Istana Kepresidenan hari ini, Kamis (6/11/2025). 

Baca Juga: Bahlil Klaim Lotte Chemical Berminat Melakukan Tambah Investasi di Cilegon

Bahlil menambahkan, total investasi 18 proyek hilirisasi ini akan mencapai lebih dari Rp 600 triliun. Diantaranya yang terbanyak adalah proyek hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi Liquefied Petroleum Gas (LPG).

"Dengan kita melakukan percepatan 18 proyek yang nilai investasinya hampir Rp 600 triliun, maka ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan produk-produknya itu menjadikan sebagai substitusi impor. Salah satu di antaranya adalah menyangkut dengan DME," ujarnya.

Di sisi lain, proyek hilirisasi minyak dan gas bumi (migas) dalam hal ini Pabrik New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) yang baru saja diluncurkan di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025) diakui Bahlil akan menambah konsumsi LPG Indonesia.

Proyek senilai US$ 4 miliar atau setara Rp 63 triliun-Rp 64 triliun disebut membutuhkan LPG sebesar 1,2 juta ton per tahun, di luar konsumsi tahunan Indonesia yang mencapai 8,7 hingga 8,9 juta ton per tahun.

"Kita tahu bahwa tadi kita baru meresmikan di Cilegon itu kita membutuhkan LPG kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka konsumsi kita nanti ke depan di 2026 itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG. Tidak bisa kita lama, kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri," ungkap dia.

Baca Juga: ESDM Targetkan Studi Kelayakan 18 Proyek Hilirisasi Rampung Desember

Sebelumnya, dalam dalam perhitungan Satgas Hilirisasi, jika ke-18 proyek berjalan maka akan tercipta lapangan kerja untuk 276.636 orang.

"Penciptaan lapangan pekerjaannya potensinya hampir 300 ribu yang bisa diciptakan. Sebagian sudah bisa kita eksekusi di bulan-bulan atau tahun ini, karena ini amanah dari bapak Presiden," kata Bahlil dalam agenda penyerahan, di Kantor ESDM, Selasa (22/07).

Dari total 18 proyek yang diserahkan, 12 di antaranya masuk dalam sektor energi, dengan pembagian sebagai berikut:

1. Hilirisasi minerba, jumlah proyek 8
2. Transisi energi, jumlah proyek 2
3. Ketahanan energi, jumlah proyek 2
4. Hilirisasi Kelautan dan Perikanan, jumlah proyek 3
5. Hilirisasi Pertanian, jumlah proyek 3

Selanjutnya: Terbantu Kenaikan Harga Emas, Begini Prospek Kinerja Hartadinata Abadi (HRTA)

Menarik Dibaca: 5 Fase Kehidupan Ini Sebaiknya Sudah Terlindungi Asuransi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×