kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2 Usulan CEO AirAsia Agar Harga Tiket Penerbangan Domestik Bisa Turun


Senin, 09 September 2024 / 04:18 WIB
2 Usulan CEO AirAsia Agar Harga Tiket Penerbangan Domestik Bisa Turun
ILUSTRASI. AirAsia Group CEO Tony Fernandes memaparkan sejumlah usulan yang akan bisa memberikan kontribusi dalam penurunan harga tiket penerbangan domestik. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia AirAsia memaparkan sejumlah usulan yang akan bisa memberikan kontribusi dalam penurunan harga tiket penerbangan domestik.  

Beberapa usulan itu dikemukakan dalam acara Media Roundtable beberapa waktu lalu bersama CEO Capital A Berhad, Tony Fernandes; Group CEO AirAsia Aviation Limited, Bo Lingam; Deputy CEO Corporate AirAsia Aviation Limited, Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal; Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine; dan Direktur Keuangan Indonesia AirAsia, Luh Gede Mega Putri Tjatera.

Adapun hasil kegiatan tersebut rencananya akan disampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.

Mengutip Infopublik.id, CEO Capital A Berhad AirAsia, Tony Fernandes, mengungkapkan sejumlah faktor utama yang ditenggarai menjadi penyebab tingginya harga tiket di Indonesia.

Salah satunya adanya pajak ganda yang dikenakan pada penerbangan domestik, di mana pajak diberlakukan baik pada bahan bakar pesawat maupun pada harga tiket penumpang.

Terkait hal tersebut, dia menyampaikan usulan penghapusan bea masuk untuk suku cadang pesawat, yang diharapkan dapat secara signifikan menurunkan struktur biaya operasional maskapai.

"Dengan mengurangi beban pajak dan bea masuk ini, diharapkan harga tiket penerbangan domestik dapat lebih terjangkau, sehingga mampu mendorong peningkatan minat wisatawan, khususnya dalam negeri, untuk kembali bepergian dan mendukung pemulihan industri pariwisata nasional," ujar Tony.

Baca Juga: Pacu Kinerja, AirAsia Bakal Tambah 70 Pesawat Baru

Selain pajak dan bea masuk, ia juga mengusulkan kepada pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan tarif batas atas tiket penerbangan domestik.

Peninjauan batas ini, menurutnya, dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi maskapai dalam menetapkan harga berdasarkan permintaan dan biaya operasional yang dinamis, sekaligus mendorong persaingan yang sehat di industri penerbangan.

"Dengan terciptanya kompetisi yang lebih kuat, maskapai dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif, sehingga berpotensi menurunkan rata-rata harga tiket secara keseluruhan. Selain itu, tinjauan ini akan mendukung pertumbuhan industri penerbangan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional," ucap Tony Fernandes.

Strategi AirAsia

Sementara untuk memperkuat posisinya di Indonesia, Indonesia AirAsia tengah menjajaki berbagai sumber pendanaan, baik dari publik melalui bursa saham, maupun lembaga perbankan. Langkah ini bertujuan menambah armada dari sebelumnya 25 unit menjadi 100 unit pesawat pada tahun 2031.

Langkah tersebut mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Indonesia, dan memperkuat konektivitas domestik maupun internasional dengan mengintegrasikan rute internasional dan rute domestik melalui layanan penerbangan lanjutan (Fly-Thru).

Baca Juga: Air Asia Targetkan Tambah 36 Rute Baru Hingga Akhir Tahun 2024

"Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan arus wisatawan mancanegara ke Indonesia," kata Tony Fernandes.

AirAsia juga sedang dalam tahap finalisasi kerja sama yang telah disepakati tahun lalu dengan Garuda Group, yang mencakup interlining beberapa rute penerbangan AirAsia dengan Citilink.

Kemitraan itu bertujuan untuk menghubungkan rute AirAsia dengan Citilink baik itu internasional maupun domestik, sehingga memperluas jangkauan jaringan penerbangan kedua maskapai, membuka lebih banyak kesempatan bagi wisatawan dalam menjelajahi berbagai destinasi di Indonesia.

Di sektor logistik, melalui unit bisnis Teleport, AirAsia juga telah melakukan kolaborasi strategis dengan Garuda Indonesia di bidang kargo sejak 2023. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan logistik di Indonesia dan kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga: AirAsia Buka Rute Baru Penerbangan Langsung dari Kuala Lumpur ke Labuan Bajo

Untuk memperkuat operasional AirAsia di Indonesia, sebagai salah satu lini bisnis Capital A, Asia Digital Engineering (ADE) berencana membangun bisnis pemeliharaan pesawat (MRO) dengan mendirikan hanggar yang akan difokuskan pada pemeliharaan dan perbaikan pesawat.

Beberapa bandara yang tengah dipertimbangkan sebagai lokasi fasilitas tersebut antara lain Soekarno-Hatta, Surabaya, atau Makassar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×