kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.456   -36,12   -0,48%
  • KOMPAS100 1.155   -4,46   -0,38%
  • LQ45 915   -5,13   -0,56%
  • ISSI 226   -0,31   -0,14%
  • IDX30 472   -2,63   -0,55%
  • IDXHIDIV20 569   -3,89   -0,68%
  • IDX80 132   -0,47   -0,35%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,93   -0,59%

20 hotel baru banjiri Surabaya


Jumat, 06 September 2013 / 22:03 WIB
20 hotel baru banjiri Surabaya
ILUSTRASI. A man poses with a smartphone in front of displayed Whatsapp logo in this illustration September 14, 2017. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

SURABAYA. Dalam tiga tahun ke depan, Surabaya akan dibanjiri sebanyak 4.251 kamar dari 19 hotel berbintang. Sepuluh di antaranya merupakan hotel dengan klasifikasi bintang tiga. Sedangkan bintang empat sebanyak 7 hotel, dan dua hotel untuk klasifikasi bintang lima.

Menurut Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, pertumbuhan sektor hotel di ibu kota Jawa Timur ini, merupakan konsekuensi melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing ke kota Surabaya, kebutuhan fasilitas penginapan pun ikut meroket.

Sejak 2007, jumlah kunjungan pelancong asing terus bertambah sebesar 7% per tahun. Tahun ini, pemerintah ibu kota Jawa Timur menargetkan pertumbuhan jumlah kunjungan mereka sebanyak 10% atau 218.000 orang.

Angka lebih tinggi dicapai pelancong domestik. Lonjakan signifikan tercapai pada 2009 sebesar 140%, saat Bandara Juanda beroperasi secara internasional. Pertumbuhan ini masih terus berlanjut hingga akhir 2012, di mana secara tahunan mencapai 8%. Bahkan, tahun ini, Dinas Pariwisata Surabaya menargetkan 10 juta turis domestik berkunjung ke Surabaya.

Selain dipicu oleh jumlah kunjungan wisatawan, pasar perhotelan Surabaya menjadi lebih menarik karena perkembangan bisnis meeting, incentive, convention and exhibition (MICE).

Meski tingkat keterisian hotel berbintang pada 2012 hanya mencapai 66% atau turun 4% dari tahun sebelumnya, namun itu dikarenakan kemunculan hotel-hotel baru. Untungnya, penurunan tersebut tak berlangsung lebih lanjut karena selama semester pertama 2013, di kota ini berlangsung beberapa event MICE. Di antaranya adalah Second Senior Officials' Meeting (SOM2) untuk negara-negara anggota APEC, pertemuan yang difasilitasi perusahaan swasta, maupun government spending.

Event MICE tersebut membantu peningkatan kembali tingkat hunian hotel dari sebelumnya 61 persen menjadi 69 persen dengan lamanya tamu asing menginap (length of stay)mencapai rerata 2,48 hari, sedangkan turis domestik 1,66 hari.

Surabaya juga mencatat peningkatan tarif rerata. Secara keseluruhan sejak 2010 hingga 2012, rerata tarif kamar (average room rate/AVR) tumbuh 5,7%. Angka tertinggi dicapai oleh hotel bintang empat sebesar 7,3%, sementara bintang tiga dan lima masing-masing 2,8% dan 6,4%. Ada pun AVR hotel bintang 3 dipatok sebesar Rp 342.409, bintang empat Rp 395.602 dan bintang lima Rp 649.556. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×