kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

200.000 ton beras di gudang Bulog lebih dari empat bulan


Selasa, 26 Juni 2018 / 21:43 WIB
200.000 ton beras di gudang Bulog lebih dari empat bulan
ILUSTRASI. Direktur Utama Bulog Budi Waseso dan Menteri Sosial Idrus Marham memaparkan evaluasi penyaluran bans


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini terdapat kurang lebih 200.000 ton beras yang disimpan lebih dari empat bulan di gudang-gudang Bulog yang ada di seluruh Indonesia. Bahkan, terdapat beras yang sudah disimpan selama 1,5 tahun.

Menurut pria yang kerap dipanggil Buwas ini, nantinya beras-beras tersebut akan digantikan (disposal) dengan beras baru sehingga beras yang disalurkan ke masyarakat oleh Bulog memiliki kualitas yang baik.

“Yang lalu memang kami ada menyalurkan beras yang mutunya sudah turun. Namun ini dikarenakan tidak ada aturan mengatur tentang itu (disposal beras). Maka kami koordinasi dengan kementerian lain termasuk ke pak presiden sehingga beras yang sudah tidak layak dikonsumsi itu akan kita disposal dan akan digantikan dengan beras yg berkualitas atau maksimal beras yang ada di Bulog lamanya hanya 4 bulan, jadi lebih dari itu tidak akan didistribusikan ke masyarakat,” jelas Buwas, Selasa (27/6).

Disposal atau penghilangan beras ini tidak berarti beras tersebut langsung dibuang. Menurut Buwas, beras tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya. Contohnya, beras tersebut bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.

Meski dilakukan disposal, namun beras tersebut pun akan digantikan dengan beras baru yang langsung diserap dari petani. Ditargetkan, hingga September mendatang akan ada 1 juta ton beras baru yang diserap.

Saat ini, stok beras Bulog sebanyak 1,6 juta ton. Beras ini sudah termasuk 200.000 ton beras yang disimpan di lebih dari empat bulan tersebut. Dengan serapan sebanyak 1 juta ton, maka beras Bulog hingga September akan mencapai 2,6 juta ton.

Buwas optimistis pihaknya akan mampu menyerap beras sebanyak 1 juta ton hingga September. Dia bilang, Direktur Pengadaan Bulog sudah bergerak mencari gabah/beras di masyarakat di berbagai wilayah. Gabah/beras ini pun diserap sesuai dengan inpres no. 5 tahun 2015.

Untuk menghindari beras yang disimpan lebih dari empat bulan, Buwas mengatakan Bulog akan melakukan perputaran yang cepat. “Jadi sebelum empat bulan harus dikeluarkan, baru masuk yang baru,” ujar Buwas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×