Reporter: Dani Prasetya, Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perlambatan ekonomi AS dan Eropa akan mempengaruhi kinerja ekspor batik asal Indonesia. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bilang, ekspor batik Indonesia tahun ini akan terjadi penurunan kembali dibanding 2010.
"Target ekspor untuk 2011 masih negatif karena pasar kita saat ini masih Amerika, Eropa, dan Jepang yang memang mengalami kelesuan," ucap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, pada jumpa pers, Rabu (28/9).
Pada 2006, nilai ekspor total produk batik Indonesia tercatat sebesar US$ 74,23 juta. Angka itu naik tipis menjadi US$ 78 juta pada 2007. Tepat pada 2008 ekspor batik Indonesia mencatatkan nilai tertinggi sebesar US$ 93,09 juta.
Lantaran adanya krisis ekonomi global pada akhir 2008, nilai ekspor batik pun secara bertahap turun 18,34% menjadi US$ 76,02 juta pada 2009. Pada 2010, ekspor batik makin melandai dengan mengalami penurunan 8,91% menjadi US$ 69,24 juta.
Tahun ini Mari Elka Pangestu memperkirakan ekspor batik mencapai US$ 60 juta. Itu artinya, akan ada penurunan nilai ekspor 13,34% tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News