kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2017, produksi Mahakam akan turun


Selasa, 13 Desember 2016 / 06:15 WIB
 2017, produksi Mahakam akan turun


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Produksi gas Blok Mahakam pada 2017 akan turun. Hal ini karena PT Total EP Indonesie (TEPI) hanya akan melakukan pemboran hingga kuartal I-2017 dan setelah itu akan diteruskan oleh manajemen PT Pertamina.

Pada tahun ini, TEPI mengklaim telah memproduksi gas sebesar 1,64 billion cubic feet (BCF) untuk minyak menah, dan kondensat sebesar 64.000 barel per hari (bph). Sementara proyeksi produksi tahun 2017 hanya sebesar 1,43 BCF dan 53.000 bph.

Vice President Human Resources Total E&P Indonesie Arividya Novianto menyatakan, produksi tahun ini memang cukup bagus, terutama berasal dari lapangan Tunu yang produksi gasnya cukup stabil.

Namun memang produksi Blok Mahakam tahun depan memang diproyeksi turun. Penyebabnya sumur migas di Blok Mahakam yang sudah tua sehingga produksinya cenderung turun.

Di sisi lain, penurunan juga disebabkan berkurangnya pemboran sumur produksi di Blok Mahakam. Pada tahun depan hanya akan ada pemboran sebanyak 25 sumur. TEPI hanya akan melakukan pemboran sebanyak enam sumur yang akan dikerjakan sepanjang kuartal I-2017.

"Yang punya Total EP dikerjain sampai awal Maret. Dimulai dari Januari, rig-nya tidak putus, kami tetap maintaince rig itu," kata Arividya, pekan lalu.

Sisanya sebanyak 19 sumur pemborannya akan dibiayai oleh Pertamina selaku operator Blok Mahakam yang baru. Kendati yang melakukan pemboran adalah TEPI dari Maret hingga akhir tahun 2017.

Selain melakukan pemboran sumur produksi, Total EP juga akan melakukan well intervention. Dengan adanya masa transisi pengalihan operator di Blok Mahakam dari TEPI ke Pertamina, TEPI pun tidak akan membiayai kegiatan well intervention hingga akhir tahun 2017.

"Untuk well intervention, Total kerjakan sampai bulan Oktober, sisanya Pertamina karena untuk produksi 2018," ujarnya.

Lantaran hanya melakukan enam pemboran, maka kata Arividya, Total EP hanya akan mengeluarkan dana US$ 900 juta atau lebih kecil dibandingkan dengan tahun ini yang bisa US$ 2,5 miliar.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya akan sesuaikan dan buatkan rencana sesuai kebutuhan. "Untuk tahap awal kami akan eksekusi dulu 19 sumur pada 2017," ungkap dia ke KONTAN.

Sebelumnya, Pertamina memang bersiap investasi US$ 1,5 miliar tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×