kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

25 Perusahaan Migas Siap Masuk ke Hulu Migas Indonesia


Selasa, 20 Mei 2025 / 16:41 WIB
25 Perusahaan Migas Siap Masuk ke Hulu Migas Indonesia
ILUSTRASI. Ada 25 perusahaan migas baik berskala besar maupun menengah dikabarkan siap masuk dan menanamkan investasi di sektor hulu migas Indonesia


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 25 perusahaan minyak dan gas bumi (migas), baik berskala besar maupun menengah, dikabarkan siap masuk dan menanamkan investasi di sektor hulu migas Indonesia.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan, perusahaan tersebut menunjukkan ketertarikan yang tinggi untuk berinvestasi, terutama di kegiatan eksplorasi.

“Ada 25, nanti datanya saya kasih. Yang besar-besar dan juga sedang setengah. Shell juga alhamdulillah, keren kan.,” kata Djoko ditemui sela-sela IPA Convex 2025 di Tangerang, Selasa (20/5).

Djoko menambahkan, perusahaan-perusahaan tersebut saat ini tengah berada di berbagai tahap persiapan, mulai dari melakukan joint study hingga menyelesaikannya.

Salah satu yang telah menyatakan komitmen kembali adalah Chevron, yang melihat potensi besar dari blok-blok migas di Indonesia. Selain itu, TotalEnergies asal Prancis dan Shell Plc juga disebut siap kembali mengucurkan investasi.

Baca Juga: Kementerian ESDM Umumkan Lelang Tiga Wilayah Kerja Migas pada Gelaran IPA Convex 2025

Menurut Djoko, daya tarik Indonesia di mata investor migas meningkat seiring dengan dukungan pemerintah yang terus membenahi regulasi, memperkuat konektivitas data, serta menerapkan kebijakan fiskal yang fleksibel.

“Mereka (investor) punya alat untuk melihat itu sehingga mereka tertarik (investasi lagi di Indonesia),” ujarnya.

Lebih lanjut, Djoko menegaskan Indonesia sangat terbuka terhadap penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan produksi migas nasional.

“Kita jelas targetnya untuk menaikkan produksi (migas) dan welcome untuk semua teknologi untuk menaikkan produksi. Nah itu yang membuat mereka tertarik,” tegasnya.

Sebagai bagian dari strategi meningkatkan minat investasi, pemerintah juga berencana melelang 60 blok atau cekungan migas hingga tahun 2028, dengan fokus utama di kawasan Indonesia Timur.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Dapat Perpanjangan Kontrak Migas di Blok Bualuang Thailand

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, terdapat sekitar 60 cekungan migas yang masih perlu dieksplorasi lebih lanjut oleh kontraktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×