Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) sebagai salah satu perusahaan tembakau di Indonesia tersebar di Indonesia terus meningkatkan daya saing sektor agro industri nasional. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah dengan membentuk program kemitraan dengan petani yang dinamai Sistem Produksi Terpadu.
Bakti Kurniawan, Leaf Agronomy Manager Sampoerna mengungkap, program kemitraan ini sudah dimulai sejak 2009. Program kemitraan ini melibatkan tiga komponen utama yakni petani, pemasok, dan pabrikan.
Dengan program kemitraan ini, Bakti merasa petani menjadi lebih diuntungkan mengingat petani dikenalkan dengan teknologi baru dan diberikan pendampingan. Tidak hanya itu, program kemitraan ini juga memotong rantai produksi yang selama ini dianggap merugikan petani.
"Awalnya kami memenuhi kebutuhan bahan baku dengan cara langsung membeli dari petani dimana mereka menanam dengan cara dan teknologi mereka sendiri. Dengan program kemitraan ini, petani dapat berhubungan langsung dengan perusahaan. Mereka juga ada pendampingan dan pengenalan teknologi baru sehingga proses produksi lebih efisien," ungkap Bakti, Kamis (12/10).
Tak hanya menguntungkan di tingkat petani, Bakti juga berharap program kemitraan ini dapat memberi memberikan keuntungan kepada perusahaan dimana pasokan dapat terus tersedia.
"Sebagai industri kami mengharapkan adanya kepastian pasokan barang. Kami kan tidak berharap apa yang kami lakukan ini hanya untuk satu-ua tahun saja tapi kami harap kami punya pasokan barang yang berlanjutan, kualitasnya pun baik," ujar Bakti.
Sistem Produksi Terpadu ini juga dikenalkan kepada sejumlah petani di Rembang, Lombok, Wonogiri, Malang, Jember, Blitar dan Lumajang.
Bakti mengatakan awalnya petani yang bermitra dengan Sampoerna hanya berkisar 5.000 petani saja. Saat ini terdapat 27.500 petani dengan luas lahan 24.500 hektare. Saat ini, mitra Sampoerna sudah memasok sekitar 65% dan 75% dari total kebutuhan Sampoerna.
Bakti mengharapkan ke depannya mitra mereka dapat terus berkembang dan memasok kebutuhan Sampoerna lebih banyak. Sayangnya, Bakti tidak menyebutkan berapa total kebutuhan tembakau perusahaan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News