kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

3 Maskapai ini ingin bangun bandara sendiri


Rabu, 12 Maret 2014 / 18:54 WIB
3 Maskapai ini ingin bangun bandara sendiri
ILUSTRASI. Obat sirup. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU


Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tiga maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Lion Air, dan AirAsia akan membangun bandaranya masing-masing. Rencananya bandara yang akan dibangun memakai Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS).

"Garuda, Lion Air, dan AirAsia kepemilikannya KPS," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti, di Kementerian Perhubungan, Rabu (12/3/2014).

Pihak Kementerian Perhubungan pun membuka kesempatan tersebut bagi beberapa maskapai lainnya yang siap memiliki bandara sendiri. Hal tersebut merupakan pengembangan bisnis dari pihak BUMN dengan swasta.

"Garuda, LionAir, AirAsia boleh saja ingin mengembangkan dengan KPS kita tawarkan market konstituen," ungkap Herry.

Herry menjelaskan, perusahaan yang ingin membangun bandara sendiri, harus membuat proposal pengembangan bisnisnya terlebih dahulu. Setelah itu pihak Kementerian Perhubungan yang akan memutuskannya.

"Harus ditender dokumen segala macam, dibikin. Nanti dilemparkan baru bisa mengajukan, secara tertulis berminat," jelas Herry.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, menyebutkan 10 bandara yang bisa dikelola pihak swasta adalah Raden Intan II (Lampung), Mutiara (Palu), Sultan Baabullah (Ternate), Komodo (Labuhan Bajo), Sentani (Jayapura), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Juwata (Tarakan), Fatmawati (Bengkulu), Hananjoeddin (Tanjung Pandan) dan Matahora (Wakatobi).

"Saat ini kami mengundang para calon investor untuk menawarkan 10 bandara tersebut," ujar Bambang. (Adiatmaputra Fajar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×