Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Rencana pembangunan tol Jakarta-Cikampek II menarik minat beberapa perusahaan untuk menggarapnya. Setidaknya, hingga saat ini, sudah ada tiga perusahaan yang menawarkan dan bersedia untuk membangun jalur tol tersebut ke Kementerian PU-Pera.
Plt Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU-Pera Herry Trisaputra Zuna mengatakan, dua dari ketiga perusahaan yang bersedia membangun tersebut adalah PT Jasa Marga dan PT Jakarta Lingkar Barat.
Kementerian PU-Pera sendiri merekomendasikan agar ketiga perusahaan tersebut membuat Joint Operation (JO) agar tidak merugikan konsesi yang telah ada.
Sekadar catatan, tol Jakarta-Cikampek yang saat ini beropoerai tersebut dikelola oleh Jasa Marga. "Tol Jakarta-Cikampek dikelola Jasa Marga. Jangan sampai dengan (dibangunnya oleh perusahaan lain di Jakarta-Cikampek II) merugikan konsesi yang ada. Kalau bisa kerjasama dengan Jasa Marga," kata Herry, Rabu (23/7).
Andai tidak ada kesepakatan membentu JO, pemilihan kontraktor bisa lewat lelang.
Saat ini, pihak Jasa Marga sudah melakukan pra feasibility study (FS) atau studi kelayakan untuk pembangunan jalan tol tersebut.
Selain itu, hambatan lain yang kemungkinan bakal mengganjal pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II tersebut adalah persoalan pembebasan lahan. Seperti diketahui, di wilayah tersebut saat ini sudah berbentuk kawasan-kawasan. "Pembebesan tanah oleh pemeritah, kalau berat bisa kembalikan ke mereka. Kalau mereka bisa silahkan," ujar Herry.
BPJT sendiri akan mengirim surat ke tiga perusahaan tersebut pada minggu depan untuk melakukan evaluasi terhadap rencana pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II itu. Adanya rencana pembangunan tol Jakarta-Cikampek II itu juga dinilai positif karena selama ini jalur tersebut sudah sangat padat.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-Pera Hediyanto mengatakan, pihak swasta yang berencana membangunan tol Jakarta-Cikampek II harus membuat kajian mendalam terkait dengan biaya dan hal teknis lainnya. Setelah hal tersebut terpenuhi, pihak BPJT akan segera melakukan lelang. "Dia (perusahaan) bikin kajian studi, lelang," ujar Hediyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News