kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,26   7,66   0.85%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

4 Perusahaan Elektronik Pangkas Produksi


Kamis, 18 September 2008 / 17:59 WIB
ILUSTRASI. TAJUK - Haris Hadinata


Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test

JAKARTA. Sungguh mengecewakan. Gara-gara Bea Cukai lamban memeriksa komponen elektronik impor, produksi perusahaan elektronik dalam negeri turun.  Penjualan pun ikut terpangkas.

Handojo Soetanto, Sekretaris Jenderal Electronic Marketer Club (EMC), mengatakan ada empat produsen pompa air, serta magic jar yang melakukan pemangkasan produksi sebesar 20% hingga 30%. Yakni, Sanyo, Miyako, Uchida, dan Cosmos. "Pemangkasan ini terjadi sejak Februari,” katanya, kemarin.

Pemangkasan itu , kata Handojo, terjadi akibat lambannya Bea Cuka dalam memeriksa komponen yang diimpor dari berbagai negara, seperti Thailand dan Jepang. “Biasanya pemeriksaan berlangsung selama beberapa hari, sekarang bisa berbulan-bulan,” katanya.

Karena produksi terpangkas, penjualan kedua produk itu pun ikut menurun. Data Agustus 2008 menunjukkan, penjualan pompa air turun sebesar 23%. Dari 192.418 unit pada Juli menjadi 148.194 unit, bulan lalu. "Kalau magic jar turun 34%," katanya, tanpa mau menyebutkan angka pastinya.

Turunnya penjualan magic jar dan pompa air berimbas pada penjualan elektronik secara keseluruhan. Berdasarkan data EMC per Agustus 2008, penjualan elektronik turun 7% dari Rp 1,86 triliun menjadi Rp 1,72 triliun. Sementara, volume penjualan turun tipis dari 1,18 juta menjadi 1,17 juta unit. Darma, Direktur Utama PT Miyako, enggan mengomentari data tersebut. "Tanya sama perusahaan yang lain saja," katanya singkat, Rabu (18/9).

Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian (Depperin) Budi Darmadi mengaku tidak mendengar kabar tersebut. "Saya belum dengar," tegasnya. Namun, ia berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini setelah ia memanggil pengurus EMC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×