kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

47 PLTU Telah Mengadopsi Co-Firing, Mampu Menyerap 1,8 Juta Ton Biomassa


Jumat, 14 November 2025 / 06:30 WIB
47 PLTU Telah Mengadopsi Co-Firing, Mampu Menyerap 1,8 Juta Ton Biomassa
ILUSTRASI. Hingga Oktober 2025, ada 7 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang telah menggunakan co-firing atau pencampuran biomassa dengan batubara.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Oktober 2025, ada 7 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang telah menggunakan co-firing atau pencampuran biomassa dengan batubara.

Plt. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan bahwa jumlah ini meningkat dibandingkan dengan PLTU pengguna co-firing di tahun 2020 yang baru mencapai 6 pembangkit.

“Pada saat ini, sampai di akhir Oktober 2025, jumlahnya melonjak menjadi 47 pembangkit,” kata Tri dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi XII DPR, Kamis (13/11/2025).

Baca Juga: Inalum Perkuat Daya Saing Lewat Inovasi Hijau di TIS 2025

Jika dibandingkan, volume biomasa yang berhasil digunakan melalui teknologi co-firing mencapai 1,8 juta ton dan menghasilkan listrik sekitar 1,78 juta megawatt hour (MWh).

Sementara produksi listrik dari batubara pada unit yang sama berada di angka 193 juta TWh (terawatt hour). Dengan demikian, rasio pemanfaatan biomassa terhadap batubara pada PLTU yang telah menerapkan profiling mencapai 3,36%.

Tri menambahkan, co-firing menjadi salah satu strategi untuk transisi energi sesuai dengan keputusan dan arah kebijakan yang diambil pemerintah dalam satu dekade ke depan, khususnya untuk capaian Net Zero Emission 2060.

Baca Juga: Dirut Garuda Glenny Kairupan Pastikan Suntikan Modal Danantara Tepat Sasaran

"Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional atau RUKN yang disusun berdasarkan Kebijakan Energi Nasional atau KEN. Dimana dari RUKN telah diproyeksi bahwa kebutuhan kapasitas pembangkit untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2026 akan mencapai 443 GW," jelas Tri. 

Selanjutnya: Chip Jadi Senjata: China–Belanda di Ambang Perang Dagang Baru Gara-Gara Nexperia

Menarik Dibaca: Yuk, Serbu Sushi Delivery Promo dari Genki Sushi Diskon Rp 35.000 Via GrabFood

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×