Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, ada konstruksi 5 proyek smelter yang terintegrasi dengan penambangan sudah rampung sepanjang tahun 2022.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, untuk tahun 2022 sejatinya ditargetkan penambahan 7 proyek smelter. Target ini pun akan meningkat pada tahun 2023 mendatang.
"Proyek smelter yang sudah diselesaikan di 2022 ada Antam, Vale dan lainnya. Pada 2023 ada 17 smelter lagi yang harus diselesaikan," kata Arifin dalam Konferensi Pers Kinerja ESDM 2022 dan Target 2023, Senin (30/1).
Merujuk data Kementerian ESDM, 5 smelter yang sudah rampung dan terintegrasi dengan penambangan yakni smelter PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, smelter milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO), smelter ferronikel PT Wanatiara Persada di Maluku Utara, smelter Nickel Pig Iron milik PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara di Maluku Utara dan smelter milik PT Weda Bay Nickel.
Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Garap Proyek Jumbo di Kalimantan Utara
Adapun, dua proyek smelter yang belum tuntas yakni smelter feronikel Halmahera Timur milik ANTM dan smelter besi milik PT Sebuku Iron Lateritic Ores.
Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) milik ANTM kini mencapai 99,7%. Saat ini lelang pembangunan pembangkit masih dilakukan.
Sementara itu, smelter milik Sebuku Iron di Kalimantan Selatan saat ini mencapai 80,11%. Smelter besi ini akan menghasilkan sponge ferro alloy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News