Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
MALANG. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, 82% dari total jumlah desa di Indonesia hingga saat ini masih mengandalkan sektor pertanian.
"82% dari desa-desa masih hidup di sektor pertanian. Di dalamnya ada sektor perikanan dan peternakan," katanya dalam seminar di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (19/1).
Sayang, sistem pertanian di desa masih banyak mengalami kendala. Salah satunya adalah soal irigasi. Akibatnya, banyak desa yang sistem pertaniannya tergantung pada cuaca dan hanya memiliki satu kali musim tanam per tahun.
"Persoalan pertanian itu tidak lepas dari air. Rata-rata di Indonesia musim tanam hanya 1,4 kali (per tahun)," katanya.
Oleh karenanya, pemerintah saat ini menggencarkan pembangunan embung di sejumlah daerah. Hal itu untuk meningkatkan musim tanam petani.
"Sehingga petani bisa tanam tiga kali dalam setahun. Dengan lahan yang sama, produksi nasional bisa meningkat," ucapnya.
Selain itu, problem pertanian di desa juga ada pada sarana pasca panen sehingga jika permintaan sedang meningkat harga pertanian menjadi mahal dan saat permintaan turun harga produk pertanian ikut turun.
"Pada saat tidak panen kita impor. Pada saat panen, ekspor," imbuhnya.
Saat ini, jumlah desa di Indonesia yang sudah terverifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri sebanyak 74.910 desa. (Andi Hartik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News