kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.487   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.756   56,75   0,74%
  • KOMPAS100 1.085   8,49   0,79%
  • LQ45 797   15,04   1,92%
  • ISSI 264   -0,61   -0,23%
  • IDX30 414   7,30   1,80%
  • IDXHIDIV20 480   8,00   1,70%
  • IDX80 121   1,83   1,54%
  • IDXV30 131   2,36   1,83%
  • IDXQ30 134   2,14   1,63%

87.000 Lahan pertanian alami kekeringan


Rabu, 02 September 2015 / 13:25 WIB
87.000 Lahan pertanian alami kekeringan


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

AMBON. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementrian Pertanian Hasil Sembiring mengungkapkan, dampak perubahan lingkungan yang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia telah menyebabkan 87.000 hektare lahan pertenian mengalami kekeringan. 

“Kekeringan yang terjadi sepanjang tahun ini telah mengakibatkan 87.000-an hektare lahan pertanian mengalami kekeringan,” katanya saat mengunjungi pameran MPTHI) XIII yang dipusatkan di kawasan Islamic Centre Kota Ambon, Rabu (2/9). 

Meski demikian, dia bilang, perubahan iklim masih lebih ramah ketimbang tahun lalu yang menyebabkan dampak kekeringan dan banjir, sehingga menyebabkan 180.000 hektare lahan pertanian rusak.

Menurut dia, kekeringan yang terjadi saat ini lebih dirasakan dampaknya oleh petani di wilayah Pulau Jawa dan Sulawesi, serta di selatan khatulistiwa. Di Pulau Jawa, lanjutnya, dia kekeringan terjadi di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur sedangkan di Pulau Sulawesi lebih di Sulawesi Tengah. Sedangkan puso tidak terjadi di Ambon.

Meski tahun ini tingkat kekeringan terhadap lahan pertanian masih kecil dibandingkan tahun lalu, dia mengaku tetap khawatir dengan kondisi itu. “Memang tak seburuk tahun lalu tapi kita memang kita tetap khawatir dengan kekeringan ini, belum lagi dampak dari El Nino,” ujarnya. (Rahmat Rahman Patty)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×