Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sembilan pabrik pengolahan (smelter) nikel diproyeksikan selesai dibangun tahun ini. Pembangunan smelter itu dilakukan setelah pemerintah Indonesia melarang ekspor bijih nikel mentah sejak bulan Januari lalu.
Sebagaimana diketahui, dampak dari larangan ekspor bijih mentah tambang termasuk nikel itu membuat harga nikel naik melambung ke level tertinggi sejak 2012 .
Smelter yang akan beroperasi itu diantaranya dua pabrik feronikel dan tujuh pengolahan alias smelter nikel. Selain itu, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, ada juga satu pabrik kimia alumina kimia yang dijadwalkan selesai dibangun tahun ini.
Sebagaimana diketahui, Indonesia berusaha meningkatkan mendorong pembangunan industri hilir tambang dengan melarang ekspor bahan tambang mentah.
Setidaknya ada 63 smelter yang akan dibangun sampai tahun 2017, termasuk 40 pabrik nikel, 10 smelter bijih besi dan empat smelter tembaga katoda.
R. Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian KESDM bilang, pekerjaan konstruksi di 30 smelter yang sedang dibangun diperkirakan sudah mencapai 80% dan bisa mencapai 100% tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News