Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Membaiknya kondisi perekonomian rupanya merangsang industri tekstil untuk merestrukturisasi mesin industri. Hingga penutupan pendaftaran pada 30 Juni 2010 lalu, tak kurang dari 202 perusahaan Tekstil dan Produk tekstil (TPT) yang mendaftar untuk restrukturisasi mesin industri ini dengan nilai bantuan sebesar Rp 212,66 miliar atau sekitar 147% dari total pagu yang tersedia sebesar Rp 144,35 miliar.
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA) Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari bilang, banyaknya perusahaan yang mengajukan proposal restrukturisasi mesin itu membikin anggaran menjadi defisit sekitar Rp 68,31 miliar. "Sehingga ada sekitar 91 perusahaan TPT yang masuk waiting list," ujarnya, Rabu (21/7).
Untuk menambal kekurangan ini, nantinya akan dialokasikan sisa dana dari anggaran restrukturisasi mesin dari industri alas kaki dan industri gula. "Dari hitungan saya, dari penghematan anggaran di sektor industri alas kaki dan gula yang bisa dialokasikan ke sektor TPT sekitar Rp 15 miliar," kata Ansari.
Meski begitu, ia mengatakan masih ada kekurangan sekitar Rp 53,31 miliar lagi yang masih masuk dalam waiting list.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News