Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berhasil mendapatkan persetujuan proposal perdamaian yang diajukan manajemen beberapa waktu lalu.
Restrukturisasi utang Garuda Indonesia telah disetujui oleh sebanyak 97,46% dari total 365 kreditur yang hadir dalam voting Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Garuda Indonesia hari ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, hasil voting yang tinggi tersebut menunjukkan kepercayaan para kreditur terhadap proposal perdamaian yang diajukan serta rencana perusahaan ke depan.
Baca Juga: Mayoritas Kreditur Setuju, Garuda Indonesia (GIAA) Lolos dari Ancaman Pailit
"Kalau di dalam PKPU ini 97,46%, itu artinya hampir semua lessor menyetujui proposal. Tetapi kedatangan mereka di dalam voting itu menunjukkan pada dasarnya mereka terus ingin berpartisipasi bersama Garuda," ungkap Irfan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/6).
Dalam konferensi pers tersebut Irfan bilang bahwa proposal perdamaian dengan hasil voting tinggi ini juga menjadi beban baru bagi perusahaan. Dia pun memastikan bahwa setiap janji yang disampaikan secara tertulis maupun di dalam proses negosiasi akan dilaksanakan.
Dia bilang, business plan perusahaan saat ini lebuh mengarah ke bisnis yang basisnya profitability atau keuntungan. Tak seperti dulu, kini Garuda ingin memastikan ke depannya akan memperoleh keuntungan secara konsisten, salah satunya dengan fokus hanya pada rute-ture penerbangan yang menguntungkan.
"Jadi kami ingin memastikan Garuda ke depan ini menghasilkan keuntungan, bukan lagi terbang ke mana-mana, bukan lagi punya pesawat beragam tapi sebuah perusahaan yang membanggakan bukan karena ada di mana-mana, tapi karena dia (Garuda) perusahaan yang pantas dibanggakan karena terus menerus konsisten memberikan keuntungan," jelas Irfan.
Meski ke depannya akan lebih fokus pada rute domestik, Irfan menyebut bahwa Garuda Indonesia tetap melayani rute internasional, termasuk penerbangan umrah dan haji. Di samping itu, perusahaan juga akan fokus pada penerbangan kargo. "Untuk rute internasional hanya akan kami terbangkan kalau menguntungkan," imbuhnya.
Terkait rencana penambahan pesawat, Garuda berencana akan melakukan penambahan ke depan. Mengingat pasar lessor juga sudah menyetujui penurunan sewa lessor yang signifikan, sehingga Garuda bisa segera menambah jumlah pesawat yang serviceable.
"Kira-kira sekitar mendekati 70 total pesawat, namun kami butuh waktu untuk membuat pesawat tersebut serviceable," ucapnya.
"Jadi pelan-pelan akan fokuskan ke depan adalah membuat lebih banyak pesawat serviceable dan kemudian kami bisa terbangkan dan layani kebutuhan masyarakat yang nampaknya antusiasmenya semakin meningkat," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News