kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.315   11,00   0,07%
  • IDX 7.200   60,02   0,84%
  • KOMPAS100 1.030   4,03   0,39%
  • LQ45 783   3,14   0,40%
  • ISSI 237   2,82   1,20%
  • IDX30 404   1,82   0,45%
  • IDXHIDIV20 465   2,82   0,61%
  • IDX80 116   0,64   0,56%
  • IDXV30 119   1,50   1,28%
  • IDXQ30 129   0,42   0,33%

Deltomed ekspansi perluas pasar ekspor


Sabtu, 10 Desember 2011 / 09:39 WIB
Robert Downey Jr. dukung film terbaru Tom Holland yang diarahkan sutradara film Avengers: Endgame.


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Djumyati P.

WONOGIRI. Melihat peluang permintaan bisnis jamu yang masih bertumbuh, produsen obat herbal dan Jamu PT Deltomed Laboratories akan memperbesar pasar ekspor. Deltomed juga memperluas lahan penanaman selain di pulau Jawa.

Mulyo Rahardjo, Managing Direktur Deltomed menuturkan, tahun 2012 pihaknya akan menyasar pasar ekspor selain pasar Asean yakni Amerika dan Eropa. Mulyo mengatakan, Deltomed akan menyuplai ekstrak ke pabrikan obat dan jamu di kedua benua tersebut. "Ekstrak tersebut menjadi bahan dasar obat pabrikan tersebut, kemudian mereka membuat merek sendiri," ungkapnya kemarin.

Mulyo menuturkan jenis ekstrak yang di ekspor ada ekstrak kayu manis, sambiloto, pasak bumi dan lain lain. Ia menuturkan telah bekerjasama dengan sejumlah pabrikan obat di Eropa dan Amerika. Adapun Deltomed menggandeng anak usahanya yakni PT Javaplant untuk produksi ekstrak. "Kami mengelola 25 hektare berbagai macam tanaman," ungkapnya.

Ia menuturkan akan memperluas area tanaman jamu bukan hanya di pulau Jawa namun hingga ke Sulawesi. Deltomed bekerjasama dengan puluhan petani binaan untuk produksi Jahe, Kayu Manis, Sambiloto. Sedangkan untuk bahan-bahan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri seperti Ginseng Deltomed harus impor.

Ia optimistis dengan masuknya ke pasar Eropa dan Amerika, porsi ekspor Deltomed dibanding pasar lokal pada tahun 2012 bisa mencapai 20%. Saat ini pasar ekspor di bisnis Deltomed baru mencapai 15%. Deltomed sejak tahun 2000, telah membidik pasar ekspor untuk produk kemasan jamu jadi merek Antangin ke sejumlah negara Asean seperti Hongkong, Malaysia, Arab Saudi.

Mulyo menuturkan, untuk pasar ekspor produk jadi pihaknya membidik para WNI seperti TKI di negara-negara tersebut. Sedangkan pasar ekspor untuk ekstrak adalah pabrikan farmasi herbal. "Pasar ekspor masih baik, secara perlahan kami akan terus pasarkan di sejumlah negara," ungkapnya.

Saat ini Deltomed memiliki produk andalan seperti Antangin,OB Herbal, Rapet Wangi, Strongpas, dan lainnya. Dari produk tersebut merek Antangin berkontribusi hingga 50% dari total penjualan jamunya. Ia optimistis bisnisnya akan tumbuh 20% tiap tahun. "Permintaan obat herbal terus meningkat," ungkapnya.

Charles Saerang, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GP Jamu) menuturkan, Pada 2011, industri jamu dan obat tradisional menargetkan pencapaian omzet sebesar Rp 10 triliun atau naik 10% dari tahun lalu. "Sebanyak Rp 3 triliun di antaranya omzet industri jamu, sisanya berasal dari kontribusi industri spa, aromaterapi, dan obat bersuplemen," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×