Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Membaiknya harga batubara sejak akhir tahun lalu sampai saat ini memacu produsen batubara untuk lebih ekspansif. Salah satu yang ekspansif adalah PT ABM Investama Tbk (ABMM), dengan gencar mengembangkan anak usaha di sektor batubara. Untuk itu, perusahaan akan menerbitkan global bond senilai maksimal US$ 450 juta.
Andi Djajanegara, Direktur Utama ABM Investama mengatakan, pemulihan harga batubara di pasar global membuat perusahaan berencana meningkatkan cadangannya. Asal tahu saja, saat ini ABMM memiliki total cadangan mencapai 300 juta ton dan akan ditambah 50 juta-100 juta ton melalui akuisisi tambang baru.
Adrian Erlangga, Direktur Keuangan ABM Investama menyampaikan, rencana obligasi global memang dilakukan untuk mengembangkan bisnis tambang. Pasalnya, dari komposisi pendapatan perusahaan, sebanyak 75% disumbang dari batubara. Sedangkan untuk ketenagalistrikan, logistik dan bisnis lainnya menyumbang 25%.
"Penerbitan obligasi dollar ini adalah bagian dari upaya ABM untuk memperbaiki struktur pendanaan dan memperoleh cadangan batubara tambahan. Dengan strategi ini, kami optimistis kinerja dan fundamental ABM dalam jangka panjang akan bertambah solid," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/7).
Menurut Adrian, pengembangan batubara akan sejalan dengan meningkatnya harga batubara di pasar global. Apalagi potensi pasar untuk 10 tahun ke depan sangat terbuka. Untuk domestik saja dari kebutuhan saat ini 80 juta ton akan meningkat jadi 160 juta ton pada 10 tahun ke depan. Begitu juga dengan pasar Tiongkok, India dan Asia Tenggara.
"Dalam waktu dekat kami akan beli cadangan baru untuk batubara, dengan menggunakan pendekatan ini ABM akan upayakan utang tak bertambah. Tetapi dengan resources yang ada, dan kami beli cadangan baru harapannya performa kinerja kami akan meningkat dengan utang yang tak bertambah," ujarnya, Jumat (7/7).
Asal tahu saja, dari rencana global bond senilai US$ 450 juta, sebanyak US$ 297 juta akan digunakan untuk melunasi utang dan sisanya untuk mengakuisisi tambang. Dengan kombinasi kas internal dan obligasi, perusahaan berharap bisa mendapatkan akuisisi tambang dengan cadangan 50 juta-100 juta ton dan kalori di atas 4.000 kkal dengan harga US$100-US$ 200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News