Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) berencana menerbitikan global bond sebanyak-banyaknya US$ 450 juta dalam jangka waktu lima tahun. Rencana ini sudah direstui pemegang saham dalam RUPSLB, Jumat (7/7).
Hasil penerbitan obligasi global tersebut bakal digunakan untuk mendukung kegiatan usaha. Adrian Erlangga, Direktur Keuangan ABM Investama mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk pembayaran utang dan menambah cadangan batubara.
Menurutnya, debt to equity ratio (DER) ABM Investama dari 3,5 kali turun menjadi 2,5 kali dan akan terus diturunkan. Penerbitan global bond akan dibantu oleh Credit Suisse, OCBC, DBS dan Standard Chartered Bank sebagai penjamin emisi global.
"Global bond diperkirakan akan dikeluarkan akhir bulan ini, dicatatkan di SGX Singapura. Ratingnya bagus, sangat baik dari Fitch dan Moody's, tetapiĀ dibawah investment grade. Kami akan roadshow ke Amerika, Eropa dan Asia," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7).
"Nanti akan kami kasih tahu rating kita, tetapi ratingnya alhamdulillah baik. Moody's dan Fitch belum rilis soalnya," imbuhnya.
Menurut Adrian, pada kuartalĀ I-2017, utang ABM masih US$ 380 juta, baik kepada bank asing maupun bank lokal yang semuanya dalam dollar. Dengan global bond ini maka utang dari perbankan akan dilunasi dan sisanya akan digunakan untuk mengakuisisi tambang dengan rencana anggaran US$ 100-US$ 200 juta.
"Mudah-mudahan sebelum akhir tahun ini. Prosesnya sudah kami lakukan dalam dua tahun terakhir. Kalau bisa dapat satu tambang yang size-nya cukup juga oke, tetapi kalau beberapa juga tidak apa-apa," lanjutnya.
Saat ini, total cadangan batubara ABM sebanyak 300 juta ton, terdiri dari low dan medium kalori. Sejauh ini, perusahaan akan memproduksi 9 juta ton di mana 3 juta ton diantaranya sudah mendapatkan kontrak. Saat ini perusahaan tengah membidik suplai PLTU Nagan Raya 1 dan 2 yang terletak di Aceh untuk meningkatkan penjualan.
Yang jelas, global bond dikeluarkan untuk memperkenalkan ABM Investama ke dunia internasional sekaligus pasar obligasi juga masih baik. Harapannya dalam pekan depan akan bisa melakukan roadshow. Apalagi ini merupakan pertama kali mengeluarkan surat utang dan langsung berupa global bond.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News