Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) pada tahun ini membidik pertumbuhan laba bersih empat kali lipat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$ 12,63 juta. Artinya, jika tahun ini sesuai harapan, perusahaan bisa meraup laba bersih mencapai US$ 50 juta.
Adrian Erlangga, Direktur Keuangan ABM Investama mengatakan, kinerja operasional yang efisien akan meningkatkan margin laba. Selain itu, pada tahun ini perusahaan juga akan meningkatkan produksi batubara dari 6 juta ton menjadi 9 juta ton. Salah satunya adalah pengembangan produksi di tambang Aceh yang akan ditingkatkan 2,5-3,5 juta ton.
"Topline akan naik, bottom line juga akan naik. Saya perkirakan bottom line naik 3-4 kali lipat, kalau pendapatan tentu akan lebih besar karena di kuartal 1 saja kami sudah catat US$ 170 juta," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7).
ABMM juga berupaya untuk terus menurunkan utang. Salah satu caranya dengan menerbitkan global bond di SGX Singapura sebesar maksimal US$ 450 juta. Sebanyak US$ 297 juta akan digunakan untuk membayar utang, sedangkan sisanya untuk mengakuisisi tambang baru.
Adrian mengkonfirmasi, perusahaan sudah menyiapkan dana untuk akuisisi sebesar US$ 100-US$ 200 juta yang sebagian besar dananya dari global bond dan kas internal. Sejauh ini, ada tujuh tambang yang sedang dijajaki oleh perusahaan tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Menurutnya sampai akhir tahun ini diharapkan sudah bisa mendapatkan tambang baru.
"Sekarang tinggal 7 kandidat (tambang), targetnya cadangan bisa 50 juta-100 juta ton dengan GAR di atas 4.000 kkal," lanjutnya.
Selain itu, dari target produksi 9 juta ton pada tahun ini, perusahaan sudah mendapatkan kontrak penjualan sebanyak 3 juta ton. Sedangkan sisanya masih akan mencari kontrak baru maupun pasar spot. Asal tahu saja, jumlah produksi 9 juta ton ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 6 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News