kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABM Investama (ABMM) Proyeksikan Volume Overburden Removal Tahun Ini Tumbuh 20%


Selasa, 21 Juni 2022 / 19:40 WIB
ABM Investama (ABMM) Proyeksikan Volume Overburden Removal Tahun Ini Tumbuh 20%


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bergairahnya industri batubara mengikuti kenaikan harga komoditasnya membuat sektor jasa tambang juga ikut mendapatkan berkahnya. Sejumlah perusahaan tambang batubara memanfaatkan momentum ini dengan memacu volume produksi. Adapun PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengakui saat ini permintaan jasa pengupasan tanah meningkat signifikan. 

Direktur ABMM, Adrian Erlangga mengungkapkan saat ini terjadi kenaikan yang besar terhadap permintaan jasa pengupasan lapisan tanah penutup atau Overburden (OB) Removal. Pihaknya akan fokus pada pelanggan-pelanggan eksisting terlebih dahulu karena semua meminta peningkatan volume. 

“Maka itu, kami proyeksikan ada peningkatan aktivitas OB removal kira-kira 20% year on year (yoy),” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/6).

Dalam catatan Kontan.co.id, di sepanjang 2022 ABMM memproyeksikan volume OB removal mencapai di atas 200 juta bank cubic metre (bcm). 

Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Lanjutkan Ekspansi Gerai dan Jaringan Distribusi

Pada beberapa tahun terakhir ini, realisasi OB removal ABMM sejatinya masih di bawah 200 juta bcm yakni pada 2019, realisasi overburden removal ABMM berjumlah 95,54 bcm. Angka tersebut kemudian meningkat secara berturut-turut di tahun-tahun berikutnya menjadi 139,67 bcm di tahun 2020 dan 178,56 bcm di tahun 2021.

Kendati sudah menerima banyak permintaan, Adrian bilang pertumbuhan ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat karena ada penambahan alat dan penambahan orang dilakukan secara bertahap agar operasional tetap aman. 

Demand alat berat di dunia meningkat pesat sehingga semua kontraktor menunggu supply dari pabrik. Kami juga melaksanakan extention lifetime equipment sehingga umur equipment dapat diperpanjang,” ujarnya. 

Melansir catatan sebelumnya, ABMM menyiapkan anggaran di atas US$ 100 juta untuk membeli sejumlah alat berat baru di tahun ini. Meski tidak memerinci berapa persisnya jumlah armada yang ingin ditambah, ABMM telah melakukan pemesanan. 

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Anggarkan Belanja Modal Rp 750 Miliar di 2022

Dalam paparan publik sebelumnya, manajemen ABMM menjelaskan, lini bisnis jasa kontraktor pertambangan ABMM dilakukan melalui salah satu anak usaha perusahaan, yaitu PT Cipta Kridatama (CK). Saat ini, CK memiliki 9 klien yang tersebar di 5 provinsi di Indonesia.

Sampai dengan kuartal I 2022, ABMM mencatatkan produksi batubara mencapai 3 juta ton. Adrian mengatakan target yang dibidik masih sama dengan yang telah dicanangkan di mana di sepanjang 2022 pihaknya membidik produksi dan penjualan batubara minimal 14 juta ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×