kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Acset Indonusa (ACST) masih berupaya kejar target kontrak tahun ini


Jumat, 27 September 2019 / 21:34 WIB
Acset Indonusa (ACST) masih berupaya kejar target kontrak tahun ini
ILUSTRASI. ACSET Indonusa


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) masih berupaya mencapai target kontrak tahun ini. Adapun anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) anggota indeks Kompas100 ini, membidik kontrak Rp 15 triliun.

Jeffrey Gunadi Chandrawijaya, Direktur Utama Acset Indonusa menyebutkan bahwa saat ini proyek terbesar yang diikuti tahun ini yakni JORR elevated dengan nilai investasi mencapai Rp 22,5 triliun. Pihaknya menilai jika proyek tersebut tak didapatkan maka target kontrak bisa meleset.

Baca Juga: Jalan tol layang Jakarta-Cikampek II dapat difungsikan saat natal 2019

"Masih tergantung tender karena proyek besar tendernya mundur terus, target bisa meleset kalau tidak dapat,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Jumat (27/9).

Lebih lanjut, Jeffrey bilang proses tender tersebut berjalan lama karena masalah desain dan juga kajian keamanan serta bagaimana tidak terlalu mengganggu lalu lintas ketika proses pembangunan.

Dari sana, hingga September emiten dengan kode saham ACST ini baru mencatatkan nilai kontrak Rp 1,67 triliun. Dari sana, proyek terakhir yang didapatkan pihaknya berasal dari Astra Properti untuk konstruksi Apartemen Arumaya senilai Rp 230 miliar.

Baca Juga: Asyik, jalan tol layang terpanjang di Indonesia siap dilintasi saat libur Natal

Secara proyek, nilai kontrak baru ACST tahun ini didominasi oleh dua proyek pembangkit listrik yaitu pekerjaan sipil Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Soma Karimun (2x25 megawatt) di Riau.

Selain itu, pihaknya juga memiliki beberapa proyek gedung yang cukup besar antara lain proyek Indonesia 1 dan Thamrin 9. "Proyek masih didominasi pemerintahan, 90% : 10%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×