Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) menggenggam perolehan kontrak baru senilai Rp 529,65 miliar hingga semester I-2022. Adapun raihan kontrak baru hingga bulan Juni 2022 diantaranya berasal dari fondasi sebesar 14,71%, Struktur sebesar 1,26% dan infrastruktur sebesar 84,03%.
Sekretaris Perusahaan ACST, Maria Cesilia Hapsari mengatakan saat ini ACSET masih akan tetap fokus mencari peluang pada tiga lini bisnis utamanya, yakni fondasi, struktur dan infrastruktur.
“Perseroan juga akan selalu memperkaya keahlian yang dimiliki dalam ketiga bidang usaha tersebut dengan diversifikasi aktif. Sehingga kami juga optimis dengan rencana perbaikan yang akan dilakukan pada semester II tahun 2022 ini,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (26/7).
Adapun, terkait rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), perseroan turut antusias terhadap potensi pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Hal ini lantaran sejalan dengan strategi ACST untuk berpartisipasi lebih banyak dalam bidang infrastruktur.
Baca Juga: Perdana Bangun Pusaka (KONI) Raih Pertumbuhan Pendapatan 25% pada Kuartal I-2022
“Kami sangat terbuka, baik terhadap kesempatan baru maupun aktif berpartisipasi dalam kesempatan yang sudah ada sekarang. Harapan kami adalah dapat mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia yang lebih baik,” kata dia.
Namun sayang, terkait dengan proyek yang sedang dalam proses tender, Maria mengatakan perusahaan tidak dapat menyampaikan secara detil proses tender yang sedang dijalani.
Sebagai tambahan, saat ini ada sejumlah proyek yang tengah berjalan dan ditargetkan akan rampung di akhir tahun 2022 meliputi Thamrin Nine, The Stature Kebon Sirih, Arumaya Residence, PLTU Soma Karimun, PLTM Besai Kemu, Proyek 1st Float Glass KCC, Soil Improvement Batang dan Additional works SWDA SWDC Absorber.
Sementara itu, proyek yang ditargetkan rampung di tahun 2023 adalah proyek Penambahan Lajur ke-3 Segmen Cikande serta Shoreline Protection.
Adapun, untuk kebutuhan proyek tahun ini, perseroan telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 60 miliar. Sedangkan yang baru terserap yakni sebesar Rp 308 juta.
Baca Juga: Pasca IPO, Habco Trans Maritima (HATM) Bakal Ekspansi Jaringan Pengiriman ke Asia
“Di dunia konstruksi, asetnya tidak terlalu banyak dan lebih menyesuaikan dengan kebutuhan proyek. Jadi penggunaan capex seluruhnya untuk proyek-proyek,” jelas Maria.
Selain itu, dia bilang, belanja modal juga akan digunakan untuk menambah dan mengganti alat produksi ACSET yang sudah habis masa pakainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News